Waspada! Wanita Banyak Tuntutan Berujung Jerumuskan Suami, Kata Buya Yahya

Jangan jadi wanita yang menjadi penyebab suami menuju kemaksiatan, dan penyebab masuk neraka, Buya Yahya ingatkan hal ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2024, 10:30 WIB
buya yahya 222
Buya Yahya (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya dikenal sebagai ulama berpandangan moderat. Ia dikenal oleh masyarakat Indonesia melalui ceramah-ceramah atau dakwahnya yang di sebarkan melalui media sosial.

Kali ini, Buya Yahya, mengingatkan kaum wanita untuk tidak menjerumuskan suami mereka dengan tuntutan yang bisa membawa suami kepada perbuatan haram.

Buya Yahya menekankan pentingnya sikap bersyukur dan tidak mengeluh dalam kehidupan berumah tangga.

"Wahai para wanita, jangan menjadi wanita yang menjerumuskan suami dengan tuntutan-tuntutan yang menghantarkan suami kepada yang haram atau mengambil sesuatu yang bukan miliknya," ujar Buya Yahya, seperti dikutip dari kanal YouTube @AlBahjahTV.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Wanita Kini Banyak Menuntut

Kata Mutiara Islam Penyejuk Hati untuk Selalu Bersyukur dan Sabar
Ilustrasi wanita Credit: shutterstock.com

Ia mengungkapkan bahwa banyak wanita di zaman ini yang sering kali menuntut hal-hal yang berlebihan dari suami mereka, tanpa mempertimbangkan kemampuan dan kondisi suami.

Buya Yahya menegaskan bahwa sikap seperti itu sangat tidak dianjurkan dalam Islam.

Menurutnya, Nabi Muhammad SAW sudah memperingatkan bahwa wanita yang banyak mengeluh dan tidak mudah berterima kasih kepada suami termasuk dalam golongan ahli neraka.

"Alangkah banyaknya di zaman ini wanita-wanita seperti itu, seperti yang disyaratkan oleh Baginda Nabi SAW saat menyebut kisah ahli neraka," jelas Buya Yahya.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengutip hadis yang menyebutkan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah wanita. Ini disebabkan karena sifat suka mengeluh dan tidak bersyukur kepada suami.

"Nabi menyebutkan karena wanita-wanita itu suka mengeluh dan tidak mudah berterima kasih kepada suami. Istri yang banyak mengeluh dan tidak mudah berterima kasih kepada suami itulah yang memenuhi neraka jahanam," tambahnya.

Buya Yahya juga mengingatkan para suami untuk tetap sabar dan bijaksana dalam menghadapi tuntutan istri. Ia menyarankan agar para suami selalu berusaha memberikan pemahaman kepada istri tentang pentingnya bersyukur dan hidup dalam batas kemampuan.

Buya Berikan Kunci agar Tak Terjerumus Neraka

Ilustrasi bersyukur, berdoa
Ilustrasi bersyukur. (Photo by Ãœmit Bulut on Unsplash)

"Semoga Allah menjaga wanita-wanita kita dan menjadikan mereka ahli-ahli surga Allah SWT," doa Buya Yahya.

Lebih lanjut, Buya Yahya mengajak para wanita untuk introspeksi diri dan melihat sejauh mana sikap mereka terhadap suami. Ia Kembali menekankan bahwa kehidupan yang harmonis dan penuh berkah hanya bisa tercapai jika masing-masing pihak mampu memahami dan menjalankan perannya dengan baik.

"Istri yang baik adalah istri yang mampu mendukung suaminya dalam kebaikan, bukan malah menjerumuskan," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Buya Yahya juga memberikan beberapa tips bagi para wanita agar terhindar dari sifat yang tidak disukai oleh Allah SWT.

Salah satunya adalah dengan selalu mengingatkan diri untuk bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT, baik itu melalui suami maupun dalam bentuk lainnya.

"Bersyukur adalah kunci dari segala kebahagiaan. Dengan bersyukur, hati akan menjadi lebih tenang dan jauh dari keluh kesah," ujarnya.

Buya Yahya juga menyebut pentingnya komunikasi yang baik antara suami dan istri. Menurutnya, banyak masalah rumah tangga yang bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik dan saling pengertian.

"Jangan sampai karena kurang komunikasi, istri merasa kurang diperhatikan dan akhirnya menuntut sesuatu yang berlebihan dari suami," tegasnya.

Di akhir ceramahnya, Buya Yahya berharap agar para wanita bisa menjadi istri yang shalihah, yang mampu mendukung dan mendampingi suami dalam suka dan duka.

"Istri yang shalihah adalah perhiasan dunia yang paling berharga. Mari kita berusaha untuk menjadi perhiasan yang terbaik bagi suami kita," tuturnya dengan penuh harap.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya