Kenapa Puasa Mampu Menggerakan Ibadah Lainnya? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Puasa bukan cuma soal menahan lapar dan haus, ini hikmah yang diungkap Ustadz Adi Hidayat

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jul 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2024, 16:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengisi kajian Islam di Uluu Camii Moskee, Utrecht. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)
Ustadz Adi Hidayat (UAH)(Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama muda, Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu ceramahnya mengungkapkan pentingnya puasa sebagai amalan yang dapat menggerakkan banyak amal lain.

Menurut UAH, puasa memiliki kekuatan untuk mendorong seseorang dalam menjalankan berbagai ibadah lain.

"Jika Anda ingin mengamalkan satu amalan yang bisa diikuti banyak amalan lain, pilihlah puasa. Rumus nabinya adalah puasa. Dengan puasa, amal-amal lain akan mengikuti," ujar UAH dalam ceramahnya, dikutip di kanal YouTube @abdulazistrisdianto2024.

UAH menjelaskan bahwa puasa tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga meningkatkan kesadaran spiritual. "Saat Anda berpuasa, sholat sunnah dan sholat fardhu menjadi lebih teratur.

Jika tidak berpuasa, terlambat sholat fardhu mungkin terasa biasa saja. Tapi saat berpuasa, ketinggalan sholat sunnah pun bisa membuat Anda gelisah," katanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Maksiat dapat Ditekan dengan Puasa

[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah, dan Buka Puasa Hari ke-5, 21 Mei 2018
ilustrasi puasa (Ilustrasi: Wikimedia Commons)

Selain meningkatkan kualitas sholat, puasa juga mendorong seseorang untuk lebih sering membaca Al-Qur'an. "Ketika berpuasa, ada dorongan kuat untuk membaca Al-Qur'an. Jika tidak berpuasa, jarang sekali ada keinginan seperti itu," tambah UAH.

Puasa juga memotivasi seseorang untuk lebih peduli terhadap sesama. "Saat tidak berpuasa, melihat orang yang membutuhkan mungkin belum tentu langsung dibantu. Tapi saat berpuasa, bahkan yang tidak terlihat oleh mata pun Anda catat dan bantu," jelasnya.

UAH mengingatkan bahwa puasa juga dapat menekan kecenderungan untuk melakukan maksiat.

"Orang yang berpuasa cenderung meninggalkan maksiat. Ketika diklakson orang lain, bisa saja marah. Tapi saat berpuasa, bisa menahan diri, minimal karena takut batal puasanya," katanya.

Menurut UAH, puasa juga membawa perubahan positif dalam sikap dan perilaku sehari-hari.


Jadikan Puasa sebagai Amalan Rutin

Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa
Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa. (Photo by Pablo Merchán Montes on Unsplash)

"Dengan berpuasa, Anda lebih sabar, lebih tenang, dan lebih fokus pada ibadah," ujarnya.

Dalam ceramahnya, UAH juga menyebutkan bahwa puasa di bulan istimewa seperti uharram seharusnya memiliki efek yang lebih besar dalam meningkatkan kepedulian sosial.

"Saat puasa, kita lebih peka terhadap kebutuhan fakir miskin dan anak yatim. Kita mencari mereka dan membantu dengan sepenuh hati," katanya.

UAH berharap agar umat Islam dapat menjadikan puasa sebagai amalan rutin, bukan hanya di bulan Ramadan.

"Puasa sunnah di luar Ramadan juga memiliki banyak keutamaan. Jadikan puasa sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari untuk mendapatkan keberkahan dan rahmat Allah SWT," ujarnya.

Lebih lanjut, UAH mengajak umat Islam untuk merenungkan hikmah di balik puasa. "Puasa bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga mendidik jiwa untuk lebih sabar, lebih taat, dan lebih peduli terhadap sesama," jelasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya