Mengapa Rasulullah SAW Tolak Sedekah tapi Terima Hadiah?

Soal sedekah, Rasulullah SAW sendiri menolak jika ada orang yang memberi sedekah. Ia akan menerima jika niatnya memberi hadiah. Lantas, mengapa demikian?

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 22 Jul 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2024, 16:30 WIB
Sedekah Ilustrasi (iStock)
Ilustrasi sedekah (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Sedekah menjadi satu amalan yang sangat dianjurkan dilakukan oleh setiap muslim. Apapun keadaannya, meski dalam keadaan sulit pun tetap disarankan melakukan sedekah.

Cukup banyak dalil tentang perintah bersedekah dalam Al-Qur’an dan hadis nabi. Dua sumber yang sering jadi rujukan umat Islam juga membeberkan tentang keutamaan dari sedekah.

Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang senantiasa memberi sedekah akan terhindar dari siksa kubur." (H.R. Tirmidzi)

Sedekah tidak akan membuat kita miskin. Justru Allah SWT bisa tambahkan rezeki yang tak terduga karena sedekah. Dia Maha Kaya dan Pemberi Rezeki. Jadi, jangan khawatir untuk bersedekah.

Sedekah dapat diberikan kepada siapa saja, terutama kalangan yang kurang mampu atau sangat membutuhkan. Dengan bersedekah berarti sekaligus membersihkan harta yang kita miliki.

Soal sedekah, Rasulullah SAW sendiri menolak jika ada orang yang memberi sedekah. Ia akan menerima jika niatnya memberi hadiah. Lantas, mengapa demikian?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Hadis Nabi Menolak Sedekah

Ilustrasi sedekah
Ilustrasi sedekah. (Photo copyrigt by Freepik)

Bicara hadiah berbeda dengan sedekah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hadiah adalah pemberian (kenang-kenangan, penghargaan, penghormatan). Hadiah diberikan karena kecintaan atau penghormatan seseorang.

Sedangkan arti sedekah dalam KBBI adalah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai kemampuan pemberi. Sedekah diberikan dengan maksud menyucikan harta.

Rasulullah SAW akan menerima hadiah dari orang lain. Sebaliknya, ia dan keluarganya tidak akan menerima sedekah dari orang lain.

Mengutip Islamweb, Rasulullah SAW bersabda,

لَوْ دُعِيتُ إِلَى كُرَاعٍ لأَجَبْتُ، وَلَوْ أُهْدِىَ إِلَىَّ ذِرَاعٌ أو كراع لَقَبِلْت

ArtinyaL “Jikalau aku diundang (makan) lengan kambing atau betisnya (kikil), sungguh aku akan menghadirinya. Dan jikalau aku diberi hadiah (kedua hal itu) pasti akan aku terima.”


Alasan Rasulullah SAW Menolak Sedekah

Ilustrasi sedekah
Ilustrasi sedekah. (Image by freepik)

Dalam hadis lain yang diriwayatkan Abu Hurairah, disebutkan:

 عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أُتِيَ بطعام سأل عنه: أهديّة أم صدقة؟ 

Artinya: “Rasulullah SAW ketika diberikan makanan akan selalu bertanya: apakah ini hadiah ataukah ini sedekah?”

فإن قيل: صدقة قال لأصحابه: كلوا ولم يأكل، وإن قيل: هديّة ضرب بيده صلى الله عليه وسلم فأكل معهم

Artinya: “Apabila makanan itu dikatakan sedekah, maka Nabi akan memerintahkan sahabatnya untuk memakan bagi yang belum makan, namun apabila makanan itu dijawab sebagai hadiah, maka Nabi menerimanya dan memakannya secara bersama-sama.”

Mengutip alhasanah.or.id, setidaknya ada beberapa alasan yang disimpulkan para ulama alasan Rasulullah SAW dan keluarganya tidak diperbolehkan menerima sedekah. 

Dua di antaranya karena zakat dan sedekah adalah ‘kotoran’ manusia yang pemberiannya ditujukan untuk membersihkan harta yang dimilikinya. Alasan berikutnya karena bagian keluarga nabi telah tercukupi dari harta rampasan perang di Baitul Maal. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya