Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan gambaran mendalam tentang kondisi surga yang dijanjikan Allah bagi umat-Nya yang beramal sholeh.
Ceramah tersebut menjelaskan detail mengenai keindahan surga, pintu-pintunya, serta sosok-sosok mulia yang akan ditemui oleh para penghuninya.
UAH menyebutkan bahwa surga memiliki delapan pintu, masing-masing pintu tersebut disesuaikan dengan amalan-amalan yang dilakukan oleh umat selama hidup di dunia.
Advertisement
"Setiap orang akan memasuki pintu surga sesuai dengan amal ibadahnya," ujar UAH dalam ceramahnya. Amalan-amalan ini mencakup berbagai perbuatan baik seperti sholat, puasa, sedekah, dan kebaikan lainnya.
Dalam ceramah yang dinukil dari kanal YouTube @MK05islamic, UAH melanjutkan dengan menggambarkan bahwa di surga, orang-orang yang berada di tempat tertinggi bisa melihat mereka yang berada di bawah.
Para penghuni surga saling bertanya tentang pengalaman mereka di tempat tersebut, dan setiap jawaban yang diberikan mengungkapkan kebahagiaan yang luar biasa.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Inilah Sosok di Dalam Surga
UAH menggambarkan, ketika penghuni surga di bawah ditanya bagaimana keadaannya, mereka akan menjawab dengan penuh kebahagiaan.
"Nikmatnya luar biasa," demikian jawaban mereka. Sedangkan bagi mereka yang berada di tempat tertinggi, jawaban mereka terasa lebih elegan karena ditemani oleh sosok-sosok mulia.
Orang yang berada di surga tingkat tertinggi akan ditemani oleh para nabi. UAH menyebutkan bahwa di depan mereka ada Nabi Ibrahim, di belakang ada Nabi Musa, di samping kiri terdapat Nabi Yusuf yang dikenal sebagai nabi dengan wajah paling tampan.
Namun, UAH menekankan bahwa di samping kanan, ada sosok yang lebih tampan dari Nabi Yusuf. Sosok tersebut tak lain adalah Nabi Muhammad SAW. UAH menjelaskan, cahaya yang memancar dari wajah Nabi Muhammad SAW disebut-sebut 40 kali lebih terang dan lebih tampan dibandingkan Nabi Yusuf.
"Cahaya dari Nabi Muhammad SAW melebihi kegantengan Nabi Yusuf hingga 40 kali lipat," ujar UAH.
Keindahan ini, menurut UAH, menunjukkan betapa agungnya kedudukan Nabi Muhammad SAW di sisi Allah. Para penghuni surga akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa karena bisa berada di dekat para nabi dan merasakan keindahan surgawi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Advertisement
Suasana di Dalam Surga Gambaran Seperti Ini
Selain keindahan fisik dan cahaya para nabi, UAH juga menggambarkan suasana surga yang dipenuhi dengan kedamaian, kenikmatan, dan rasa syukur yang tidak pernah terputus.
Setiap penghuni surga akan merasa puas dengan tempatnya, meskipun mereka berada di tingkatan yang berbeda-beda.
Lebih lanjut, UAH menjelaskan bahwa surga adalah tempat yang tidak ada rasa iri atau dengki. Semua penghuninya merasa bahagia dengan keberadaan masing-masing, bahkan mereka yang berada di tempat tertinggi tidak akan merasa lebih baik dari yang lain, melainkan penuh rasa syukur atas rahmat Allah yang telah diberikan.
Dalam penjelasannya, UAH juga menyebutkan bahwa di surga, para penghuni bisa berkomunikasi satu sama lain dengan mudah, meskipun mereka berada di tingkatan yang berbeda.
Hal ini menambah kebahagiaan di surga, di mana semua orang dapat bertemu dan berbincang dengan penuh kedamaian dan kasih sayang.
Menurut UAH, keindahan dan kebahagiaan di surga tidak hanya terbatas pada fisik, tetapi juga spiritual.
Hati para penghuninya dipenuhi dengan ketenangan yang tak tergambarkan, karena mereka tahu bahwa mereka telah mendapatkan tempat yang abadi di sisi Allah.
UAH menutup ceramahnya dengan mengajak umat Islam untuk senantiasa beramal sholeh dan berusaha menjadi bagian dari mereka yang akan memasuki surga melalui salah satu dari delapan pintu yang disediakan.
Setiap amal baik yang dilakukan di dunia, sekecil apapun, akan berbuah kenikmatan besar di akhirat.
Ceramah UAH ini memberikan gambaran yang indah tentang surga dan memotivasi umat untuk memperbaiki ibadah mereka agar bisa merasakan nikmatnya berada di surga, bersama para nabi dan orang-orang sholeh.
Surga adalah tujuan akhir yang penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan yang tak terbayangkan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul