Manusia Tidak Ada yang Sempurna, tapi Allah Sangat Mencintai Orang Ini Kata UAH

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa Allah tidak membeda-bedakan siapa yang berdosa. Selama seseorang berusaha untuk bertobat dengan sungguh-sungguh, maka pintu ampunan Allah akan selalu terbuka lebar.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jan 2025, 14:30 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2025, 14:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH)
Pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH). (Foto: YouTube Adi Hidayat Official)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Baik itu kesalahan kecil maupun besar, tidak ada yang terhindar dari yang namanya dosa. Namun, Allah SWT mengajarkan kepada umat-Nya bahwa taubat adalah jalan yang selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin kembali kepada-Nya.

Hal ini ditegaskan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam sebuah penjelasannya yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @islamikonten10.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, tidak ada seorang pun yang dapat menghindari kesalahan, kecuali Nabi dan Rasul yang memang dijaga oleh Allah dari segala dosa.

"Bukan nabi dan rasul yang bukan maksum pasti punya latar belakang yang kelam, pernah salah," jelas Ustadz Adi Hidayat, mengingatkan bahwa setiap manusia biasa, tanpa kecuali, pasti pernah melakukan kesalahan. Hal ini adalah bagian dari sifat manusia yang memang tidak sempurna.

Dalam pandangan Ustadz Adi Hidayat, kesalahan merupakan hal yang wajar dalam perjalanan hidup. Namun, yang menjadi pembeda adalah bagaimana seseorang menyikapi kesalahan tersebut. Apakah dia terus-menerus dalam kesalahannya, ataukah ia berusaha untuk memperbaiki diri dan kembali kepada Allah. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Allah sangat mencintai orang yang menyadari kesalahannya dan berusaha bertobat.

"Bukan soal seberapa banyak kita berbuat dosa, tapi seberapa besar niat kita untuk bertobat," ujar UAH, menekankan bahwa Allah lebih mencintai orang yang ingin berubah dan berusaha memperbaiki dirinya daripada orang yang merasa dirinya selalu benar dan tidak pernah merasa bersalah.

Proses taubat, menurutnya, adalah kesempatan bagi setiap individu untuk kembali ke jalan yang benar.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Inilah Orang yang Dicintai Allah SWT

Menghapus Dosa
Ilustrasi memperbaiki diri. Credit: shutterstock.com

Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa Allah tidak melihat masa lalu seseorang, melainkan bagaimana orang tersebut berusaha untuk memperbaiki diri. "Kesalahan yang kita lakukan tidak akan pernah menghalangi kasih sayang Allah, selama kita mau kembali kepada-Nya," ujarnya.

Menurutnya, setiap kesalahan bisa menjadi pelajaran berharga, yang akan membawa seseorang lebih dekat kepada Allah jika ia mau bertobat dengan sungguh-sungguh.

Ustadz Adi Hidayat mendorong umat Islam untuk tidak merasa putus asa meskipun pernah berbuat salah. "Jangan pernah merasa terlalu jauh dari Allah, karena Allah selalu membuka pintu tobat bagi siapa saja yang mau kembali kepada-Nya," katanya.

Umat Islam diajarkan untuk selalu optimis dalam menjalani kehidupan, karena setiap hari adalah kesempatan baru untuk bertobat dan memperbaiki diri.

Tobat bukan hanya sekadar mengucapkan kata-kata penyesalan, tetapi juga merupakan sebuah tindakan nyata untuk meninggalkan kesalahan dan berusaha memperbaiki diri. "Tobat adalah perjalanan spiritual yang melibatkan hati, pikiran, dan tindakan," jelas Ustadz Adi Hidayat. Ia menegaskan bahwa taubat yang diterima oleh Allah adalah tobat yang tulus, yang diiringi dengan niat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Tidak jarang seseorang merasa malu atau rendah diri ketika mengenang kesalahan masa lalu. Namun, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa perasaan tersebut bukanlah alasan untuk menjauh dari Allah. "Jika kita merasa malu karena dosa-dosa kita, itu justru menunjukkan bahwa hati kita masih hidup, dan kita bisa kembali kepada Allah," ujarnya. Ia menekankan bahwa Allah tidak akan menghukum orang yang berusaha untuk kembali dan memperbaiki diri.

Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa dalam proses tobat, ada langkah-langkah yang perlu dilakukan agar tobat tersebut diterima oleh Allah. Salah satunya adalah dengan melakukan istighfar atau memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa yang telah dilakukan. "Istighfar adalah kunci utama dalam proses tobat, karena dengan beristighfar, kita mengakui kesalahan dan memohon ampunan-Nya," jelasnya.

Selain istighfar, Ustadz Adi Hidayat juga mendorong umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah setelah bertobat. "Setelah kita bertobat, langkah selanjutnya adalah memperbaiki amal ibadah kita. Ibadah yang ikhlas akan menghapus dosa-dosa kita," katanya. Ia menambahkan bahwa setiap amal kebajikan yang dilakukan dengan niat yang benar akan menjadi penebus dosa dan membawa berkah bagi kehidupan seseorang.

Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa tobat juga melibatkan niat yang kuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan. "Tobat yang sesungguhnya adalah ketika kita berjanji kepada Allah untuk tidak mengulangi dosa-dosa yang pernah kita lakukan," ujarnya. Niat yang kuat untuk berubah adalah bagian penting dari tobat yang diterima oleh Allah.

 

Allah SWT Tak Bedakan Orang Berdosa, Semua Bisa Tobat

Mendekatkan Diri Kepada Allah dan Mencegah Perbuatan Dosa
Ilustrasi berdoa Credit: shutterstock.com

Dalam kesempatan ini, Ustadz Adi Hidayat juga mengajak umat Islam untuk saling mengingatkan dan mendukung dalam proses tobat. "Kita semua adalah saudara seiman, dan kita harus saling membantu untuk kembali ke jalan Allah. Jangan biarkan satu sama lain terjatuh dalam kesalahan yang sama," katanya. Menurutnya, saling memberikan nasihat yang baik adalah salah satu bentuk amal yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa Allah tidak membeda-bedakan siapa yang berdosa. Selama seseorang berusaha untuk bertobat dengan sungguh-sungguh, maka pintu ampunan Allah akan selalu terbuka lebar. "Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni, selama kita mau bertaubat dengan tulus dan ikhlas," ujarnya.

Proses tobat ini, menurut Ustadz Adi Hidayat, adalah perjalanan spiritual yang membawa seseorang lebih dekat kepada Allah. "Setiap kali kita bertobat, kita semakin mendekatkan diri kepada Allah dan semakin menjauhkan diri dari perbuatan dosa," jelasnya. Ia mengingatkan bahwa tobat bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama.

Tobat juga mengajarkan umat Islam untuk lebih sabar dan rendah hati dalam menghadapi cobaan hidup. Ustadz Adi Hidayat menambahkan bahwa orang yang telah bertobat akan lebih tenang dan lapang dada dalam menjalani kehidupan, karena mereka yakin bahwa Allah selalu menyertai mereka dalam setiap langkah kehidupan.

Ia juga mengingatkan bahwa tobat yang diterima oleh Allah tidak hanya berdampak pada kehidupan spiritual, tetapi juga membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari. "Orang yang benar-benar bertobat akan melihat perubahan dalam kehidupannya, baik dalam hubungan dengan orang lain maupun dalam pencapaian hidup," katanya.

Sebagai penutup, Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk tidak pernah merasa malu atau putus asa dalam menjalani hidup. "Selama kita mau berusaha untuk memperbaiki diri, selama itu pula Allah akan senantiasa memberi rahmat dan ampunan-Nya," tutupnya. Ia berharap agar setiap umat Islam dapat terus berusaha memperbaiki diri dan menjadikan tobat sebagai jalan hidup yang membawa berkah dan kebahagiaan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya