Nasihat Gus Baha agar Tak Tersiksa oleh Keinginan, Penting untuk Bekal Hidup

Menurut Gus Baha, banyak orang merasa tersiksa karena keinginan mereka yang terlalu besar. “Saya misalnya kalau nuruti kepingin, mungkin saya ingin punya mobil mewah atau apa saja. Tapi itu membuat saya tersiksa karena harus menyediakan ini dan itu,” ujarnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jan 2025, 18:30 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 18:30 WIB
Gus Baha 2
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam menjalani kehidupan, sering kali manusia terjebak dalam keinginan yang tak ada habisnya. Gus Baha, pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Lembaga Pembinaan, Pendidikan, dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3IA) Rembang, memberikan nasihat berharga untuk menghindari penderitaan akibat keinginan tersebut.

Melalui penjelasannya, Gus Baha mengajak umat Islam untuk memahami bagaimana cara hidup yang lebih sederhana dan penuh makna.

Gus Baha mengutip makalah masyhur dari Imam Syafi’i yang menyebutkan, "Kamu ingin tidak tergantung sesuatu, maka jangan memaksakan memenuhi sesuatu itu dengan memaksakan, tapi hindarilah sesuatu itu," kata Gus Baha, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @ukihasantop15jt19

Ungkapan ini mengandung pesan mendalam tentang pentingnya menahan diri dari keinginan yang tidak diperlukan.

Menurut Gus Baha, banyak orang merasa tersiksa karena keinginan mereka yang terlalu besar. “Saya misalnya kalau nuruti kepingin, mungkin saya ingin punya mobil mewah atau apa saja. Tapi itu membuat saya tersiksa karena harus menyediakan ini dan itu,” ujarnya.

Gus Baha menekankan bahwa ketenangan hidup bisa diraih dengan mengurangi kebutuhan yang tidak penting. Semakin banyak hal yang kita butuhkan, maka semakin besar ketergantungan kita pada sesuatu. Ketergantungan inilah yang pada akhirnya melahirkan kesulitan dan kecemasan.

Dalam pandangan Gus Baha, kesederhanaan menjadi kunci untuk hidup yang lebih damai. Menghindari ambisi berlebihan tidak hanya membuat seseorang lebih tenang, tetapi juga membebaskan dari tekanan yang muncul akibat keharusan memenuhi keinginan tersebut.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Sederhana yang Membawa Berkah

Mobil mewah sitaan kasus judi online yang libatkan oknum pegawai Kementerian Komdigi.
Ilustrasi kendaraan mewah. (Ady Anugrahadi).... Selengkapnya

Ia menambahkan bahwa kehidupan sederhana juga membawa berkah. Dengan sedikit kebutuhan, seseorang dapat lebih fokus pada hal-hal yang penting, seperti memperkuat hubungan dengan Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Pesan Gus Baha ini mengingatkan kita untuk senantiasa introspeksi diri. Apakah keinginan-keinginan kita selama ini benar-benar membawa manfaat, atau justru menjadi beban?

Dalam konteks kehidupan modern, godaan untuk memiliki segala sesuatu sangat besar. Media sosial, misalnya, sering kali memengaruhi seseorang untuk mengejar gaya hidup tertentu. Namun, Gus Baha mengingatkan agar tidak terjebak dalam arus tersebut.

Ia menyarankan agar setiap orang mulai membiasakan diri untuk memilah kebutuhan dari keinginan. Dengan cara ini, seseorang akan lebih mudah merasa cukup dan bersyukur atas apa yang dimiliki.

Gus Baha juga menekankan pentingnya tawakal. Dalam situasi apa pun, seseorang harus percaya bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah. Ketergantungan pada materi hanya akan menjauhkan manusia dari ketenangan jiwa.

Sebagai ulama yang dikenal dengan penyampaian yang santai namun mendalam, Gus Baha kerap menyelipkan hikmah kehidupan dalam ceramah-ceramahnya. Pesan-pesan ini tidak hanya relevan bagi santri, tetapi juga bagi masyarakat luas.

Ia mengajak umat Islam untuk menghidupkan nilai-nilai sederhana yang diajarkan oleh Rasulullah. Kesederhanaan bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk kekuatan dalam menjaga hati dari sifat tamak.

Jangan Terjebak dalam Putaran Ambisi Duniawi

Penampakan mobil mewah Rolls Royce milik suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis yang disita Kejagung.
Penampakan mobil mewah Rolls Royce. (Dok. Istimewa)... Selengkapnya

Dalam ceramahnya, Gus Baha juga menyinggung soal keberkahan waktu. Ketika hidup tidak terlalu dibebani oleh keinginan, seseorang akan lebih memiliki ruang untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Allah.

Hal ini sejalan dengan prinsip yang diajarkan dalam Islam, bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada banyaknya harta, melainkan pada hati yang merasa cukup.

Oleh karena itu, Gus Baha mengajak semua umat Islam untuk tidak terjebak dalam pusaran ambisi duniawi. Ia mengingatkan bahwa dunia ini hanya sementara, sehingga mengejar kebahagiaan yang kekal harus menjadi prioritas utama.

Hikmah dari ceramah Gus Baha ini sangat relevan di tengah masyarakat yang cenderung materialistis. Dengan memahami pentingnya mengurangi keinginan yang tidak perlu, seseorang dapat hidup lebih bahagia dan tenang.

Pesan ini sekaligus menjadi refleksi bagi kita semua. Sudahkah kita menjalani hidup dengan cara yang benar? Ataukah masih terjebak dalam keinginan yang sebenarnya tidak penting?

Semoga nasihat dari Gus Baha ini dapat menjadi panduan bagi setiap orang untuk menjalani hidup yang lebih berkah dan bermakna. Ketenangan sejati hanya bisa diraih dengan hati yang lapang dan keikhlasan menerima apa adanya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya