Anak Durhaka Belum Minta Maaf Orangtua Keburu Meninggal, Apa Diampuni? Ini Kata Gus Baha

Menurut Gus Baha, seseorang yang pernah menyakiti hati orang tua di masa lalu masih memiliki peluang untuk mengubah statusnya menjadi anak yang baik. Caranya adalah dengan mendoakan orang tua secara rutin dan menjalankan amal kebajikan atas nama mereka.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2025, 14:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2025, 14:30 WIB
Gus Baha
Gus Baha (TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Istilah "anak durhaka" sering kali membawa konotasi negatif yang terkesan final. Banyak yang mengira bahwa perlakuan buruk terhadap orangtua di masa lalu tidak bisa diubah. Namun, Gus Baha memberikan pandangan berbeda yang penuh harapan bagi siapa saja yang ingin memperbaiki diri.

pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA di Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau lebih dikenal sebagai Gus Baha, menjelaskan bahwa seseorang masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan orangtua meskipun mereka telah tiada, termasuk anak durhaka.

Menurut Gus Baha, seseorang yang pernah menyakiti hati orangtua di masa lalu masih memiliki peluang untuk mengubah statusnya menjadi anak yang baik. Caranya adalah dengan mendoakan orangtua secara rutin dan menjalankan amal kebajikan atas nama mereka.

"Misalnya dulu waktu orang tua masih hidup, kita kurang baik. Tapi setelah mereka meninggal, kita berubah jadi lebih baik dan sering mendoakan. Maka itu akan ditulis sebagai kebaikan," ujar Gus Baha, penjelasan menarik ini dirangkum dari ceramah yang ditayang di kanal YouTube @takmiralmukmin.

Ia menekankan bahwa perubahan sikap dan perilaku setelah kematian orangtua dapat memberikan dampak positif, baik bagi anak maupun orangtua yang telah meninggal. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara anak dan orang tua tetap bisa terjalin meski secara fisik telah terpisah.

Gus Baha memberikan contoh bagaimana seseorang yang dulu dikenal kurang peduli pada orangtuanya, kini bisa memperbaiki diri dengan memperbanyak doa dan sedekah atas nama mereka. Perubahan ini akan memberikan nilai besar di mata Allah SWT.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Hal Ini yang Bisa Dilakukan

cara mendoakan orang yang sudah meninggal
Ilustrasi mendoakan orang yang sudah meninggal ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

“Ketika orang tua meninggal, lalu anak menjadi lebih baik, sering mendoakan, dan melakukan amal jariah atas nama mereka, itu semua masih ditulis sebagai kebaikan,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa status seorang anak di mata Allah SWT bisa berubah menjadi lebih baik meskipun dulunya tidak memenuhi kewajiban sebagai anak yang berbakti. Bahkan, jika sebelumnya seorang anak sudah baik, lalu menjadi lebih baik lagi setelah orang tua meninggal, hal ini menjadi nilai tambah yang luar biasa.

“Apalagi kalau dulunya sudah baik, sekarang tambah baik. Maka pahala dan ridha Allah akan terus mengalir,” tambah Gus Baha.

Menurut Gus Baha, kematian tidak menghentikan kelangsungan amal seseorang. Anak tetap memiliki peran penting untuk membantu orang tuanya melalui doa dan amal kebajikan.

Ia mengingatkan bahwa doa anak yang saleh adalah salah satu amal yang terus mengalir pahalanya bagi orang tua yang telah meninggal. Hal ini menunjukkan betapa besar peran seorang anak dalam menjaga keberlanjutan kebaikan orang tua di akhirat.

Gus Baha juga menjelaskan bahwa Islam memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk memperbaiki diri. Selama seseorang masih hidup, pintu tobat dan perubahan selalu terbuka lebar.

 

Memperbaiki Hubungan Kuncinya

Tradisi Ziarah Kubur di Momen Idul Fitri
Ilustrasi berdoa saat berziarah ke makam orang tua. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

“Kehidupan adalah kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Dan salah satu yang paling utama adalah memperbaiki hubungan kita dengan orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada,” tuturnya.

Ia mengajak setiap orang untuk tidak menyerah pada masa lalu yang kelam. Sebaliknya, ia mendorong agar setiap individu menggunakan waktu yang ada untuk meningkatkan kualitas hidup spiritual mereka.

Bagi mereka yang merasa pernah berbuat salah kepada orang tua, Gus Baha memberikan semangat bahwa perubahan masih sangat mungkin dilakukan. Doa, sedekah, dan perbaikan diri adalah langkah-langkah nyata yang bisa ditempuh.

Pandangan ini memberikan harapan baru bagi mereka yang merasa bersalah atas perlakuan buruk terhadap orang tua. Islam selalu memberikan ruang untuk perbaikan dan memulai kehidupan baru yang lebih baik.

Ceramah Gus Baha ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang. Penjelasannya yang sederhana namun mendalam mampu menggugah kesadaran untuk lebih menghargai orang tua.

Gus Baha juga mengingatkan bahwa amal kebaikan yang dilakukan atas nama orang tua tidak hanya membawa manfaat bagi mereka, tetapi juga bagi anak itu sendiri. Pahala dari amal tersebut akan menjadi bekal untuk kehidupan di akhirat.

Dengan penjelasan ini, umat Islam diharapkan semakin memahami pentingnya menjaga hubungan baik dengan orang tua, baik semasa hidup mereka maupun setelah meninggal. Hubungan ini menjadi jalan menuju ridha Allah SWT.

Ceramah ini sekaligus mengajarkan bahwa label "anak durhaka" tidak selamanya melekat. Masih ada jalan untuk memperbaiki diri, selama ada niat dan usaha yang sungguh-sungguh.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya