Ingin Menebus Dosa pada Orang yang Sudah Meninggal? Begini Caranya Kata UAH

Mendapatkan maaf dari orang yang telah meninggal dunia tentu merupakan hal yang mustahil, namun kita tetap memiliki kesempatan untuk menebus dosa kepada mereka dengan berbagai cara.

oleh Putry Damayanty diperbarui 24 Jan 2025, 09:30 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 09:30 WIB
UAH (SS: YT. Ustadz Adi Hidayat Official)
Ustadz Adi Hidayat (SS: YT. Ustadz Adi Hidayat Official)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Ketika kita menyadari bahwa kesalahan tersebut telah menyakiti seseorang, perasaan bersalah, menyesal dan ingin minta maaf biasanya muncul.

Namun, bagaimana jika orang yang kita sakiti telah meninggal dunia? Apakah masih ada cara untuk menebus dosa atau kesalahan yang telah kita lakukan terhadap mereka?

Dalam hal ini, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwasanya cara terbaik untuk menebus dosa terhadap orang yang telah meninggal dunia adalah dengan memohon ampun kepada Allah.

Allah adalah hakim tertinggi yang akan mengadili setiap perbuatan, baik dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa beristighfar kepada-Nya.

"Pertama, bergegas untuk beristighfar dulu kepada Allah SWT, memohon ampun. Ya, karena pada akhirnya hakim yang tertinggi yang akan mengadili kita semua dalam kehidupan adalah Allah SWT ," kata UAH dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official.

Dalam kehidupan ini, banyak kesalahan yang mungkin kita lakukan, dan dengan memohon ampun kepada Allah, kita berharap dapat meraih kehidupan akhirat yang lebih baik.

"Boleh jadi dalam kehidupan pasti banyak salah yang dilakukan, dan berharaplah yang ideal. Ketika pulang mendapatkan tempat yang baik seperti anda di dunia, nyaman, enak, tempat tinggal bagus. Jangan-jangan di akhirat, nestapa," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Sifat Maaf adalah Ciri Orang Bertakwa

Ilustrasi Minta Maaf
Ilustrasi Minta Maaf (Photo created by cookie_studio on freepik.com)... Selengkapnya

Kita sering kali menginginkan kebahagiaan dan kenyamanan dalam hidup. Namun, untuk mendapatkan tempat yang baik, terutama di akhirat, kita harus menempuh jalan takwa yang disiapkan bagi orang-orang yang senantiasa berbuat kebaikan dan amal sholeh dalam hidup mereka.

"Orang takwa di sini ternyata, ketika disebutkan oleh Allah, bukan ciri meningkat ibadah spiritualnya, tapi ibadah sosialnya. Dia yang gemar berbagi kata Allah. Jangankan dalam keadaan lapang, dalam sulit, masih mampu berbagi," ucapnya.

Sifat memaafkan adalah cerminan dari kedalaman hati orang yang bertakwa. Sifat ini membawa kepada kelapangan hati dan mendapat balasan berupa surga seluas langit dan bumi, sebagai hadiah atas ketulusan tersebut.

"Sifat memaafkan dan berusaha untuk meminta maaf itu tinggi sekali nilainya di hadapan Allah SWT. Itu orang lapang, mampu memaafkan, lapang, menerima maaf juga lapang. Meminta maaf juga lebih lapang, karena itu diluaskan oleh Allah tempat pulangnya dengan surga yang seluas langit dan bumi," ungkapnya.

Kelapangan Hati Menjadi Pertanda Diampuninya Dosa

[Bintang] Tips Temenan Sama Mantan
Ilustrasi minta maaf | Via: itsarinfo.blogspot.com... Selengkapnya

Lantas, apa yang dapat kita lakukan jikalau jika pernah berbuat salah pada orang lain yang sudah tidak ada dalam kehidupan saat ini? Maka kata Ustadz Adi Hidayat bersegeralah untuk kembali kepada Allah dengan memohon ampunan.

"Ya, minta pengampunan pada Allah SWT. Kalau ada ahli warisnya, kunjungi, kemudian bangun silaturrahim. Ya, hadir kita di sekitarnya, sampaikan secara umum. Dari keluarga ahli warisnya kemudian, perhatikan mungkin, meninggalkan ahli waris, anaknya misalnya, atau siapapun, berikan hadiah yang terbaik. Setelah itu, tawakal pada Allah SWT," sambungnya.

"Bagaimana cirinya bahwa ampunan telah kita raih dan dosa itu telah dihapuskan? Maka muncullah dalam diri kita kelapangan, satu perasaan lapang yang menjadikan perbuatan-perbuatan kita kemudian lebih terbuka, lebih nyaman," jelas UAH.

Perasaan lapang ini akan tercermin dalam hubungan yang lebih baik dengan keluarga yang ditinggalkan, karena tidak ada lagi perasaan terbebani oleh kesalahan masa lalu.

"Hubungan dengan keluarga yang ditinggalkan juga jadi lebih baik dan tidak ada sekat lagi yang menjadikan kita merasa terganjal dengan itu, kecuali bisikan-bisikan setan saja. Kurang lebih demikian yang bisa dilakukan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya