Liputan6.com, Semarang - Semarang memang dikenal sebagai tempat yang kaya akan destinasi wisata juga kuliner yang beragam. Namun di sisi lain kota ini juga memiliki beberapa masjid dengan bagunan megah yang cocok untuk kunjungan wisata religi ataupun jika sobat Liputan6 ingin merasakan suasana baru untuk salat tarawih.
Tak hanya memiliki arsitektur yang indah, beberapa masjid ini juga memiliki nilai sejarah yang menarik. Yuk simak deretan masjid megah di Semarang sebagai berikut.
Masjid Kapal Bahtera Nabi Nuh
Nama Masjid Kapal Bahtera Nabi Nuh sebenarnya diberikan oleh masyarakat lantaran bentuknya menyerupai kapal. Selain itu terdapat kolam yang mengelilingi bangunan sehingga membuat masjid ini seolah terapung. Masjid yang memiliki nama asli Safinatun Najah ini dibangun oleh Kyai Achmad yang berlokasi di Jalan Kyai Padak, Ngaliyan.
Advertisement
Masjid Taqwa Sekayu
Hampir sama dengan Masjid Demak, Masjid Taqwa Sekayu memiliki ciri khas bangunan yang bercorak Hindu-Islam dengan empat saka tatal atau sebuah tiang yang dibuat dari serpihan kayu. Selain itu masjid yang dipercaya sebagai masjid tertua di Jawa Tengah ini memiliki ciri khas atap tiga susun. Diketahui bahwa sebelum dibangun di Sekayu, Masjid ini sempat berpindah karena mengikuti kantor kabupaten. Dulunya masjid ini berada di lokasi Bubakan dan Gabahan.
Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid ini menjadi salah satu bangunan yang paling ikonik di Jawa Tengah. Dibangun pada lahan seluas 7.500 meter, Masjid Agung Jawa Tengah ini dapat menampung sebanyak 16.000 jemaah. Bermacam-macam fasilitas yang ada pada masjid ini di antaranya auditorium, perpustakaan, penginapan, museum budaya Islam, resto dan arena bermain untuk anak-anak. Banyak yang mengatakan bahwa saat mengunjungi masjid dengan sentuhan arsitektur, Romawi, Jawa dan Arab ini, serasa berada di masjid Nabawi karena terdapat payung hidrolik di halaman utama.Â
Advertisement
Masjid Besar Kauman
Dulunya Masjid Kauman ini berada di depan alun-alun Kota Semarang. Namun sejak tahun 1938 masjid ini berada di daerah sekitar Pasar Johar dan Pasar Yaik dan dekat pemukiman padat penduduk. Masjid ini dibangun pada tahun 1749 dengan arsitektur tektonika struktur tumpang dengan lima pilar penyangga. Gaya bangunannya mirip dengan bangunan sebelum Islam masuk ke Jawa.