Kinder Joy Boleh Beredar, BPOM Semarang: Tak Ditemukan Salmonella

Sebelumnya sempat heboh kabar bahwa, Kinder Joy di beberapa negara mengandung bakteri Salmonella.

oleh Tito Isna Utama diperbarui 29 Apr 2022, 21:11 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2022, 21:11 WIB
Foto Kepala BPOM Semarang, Dra Sandra M.P Linthin
Foto Kepala BPOM Semarang, Dra Sandra M.P Linthin , (Foto : Titoisnau)

Liputan6.com, Semarang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang Akan memastikan kembali bahwa telur kinder atau kinder joy yang beredar di Indonesia, khususnya Jawa Tengah dinilai aman, dapat dijual kembali di pasaran.

Sebelumnya sempat heboh kabar bahwa, Kinder Joy di beberapa negara mengandung bakteri Salmonella.

Kepala BPOM Semarang, Dra Sandra M.P Linthin, mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan pengamatan dan pengawasan dengan ketat untuk bisa memastikan produk ini bisa dijual kembali.

“Memang benar produk ini (Kinder Joy) yang beredar di sejumlah negara ternyata tercemar kuman Salmonella. Sehingga yang ditimbulkan ada efek kepada 64 anak yang mengalami diare, deman dan kram perut,” kata Sandra. Jumat (29/4/2022).

Untuk pengawasan sendiri, Sandra menjelaskan, yaitu dengan melakukan pemantauan dan sampling pengujian untuk mengidentifikasi kuman Salmonella tersebut. Ia menyampaikan, sejauh ini hasil yang ditemukan juga masih negatif.

“Pengujian dan sampling kepada distributor yang sudah kita lakukan di sini kurang lebih ada 118,909 produk, dengan nilai kemasan ekonomi 1,294 milliar,” jelas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Belum Ditemukan Positif Salmonella

Sekali lagi Sandra menegaskan, dari keseluruhan yang telah diuji sampling belum ditemukan hasil positif mengandung kuman Salmonella. Sehingga, produk-produk tersebut hingga saat ini masih di hold atau tahan.

“Jadi ini hanya kita hold saja, tidak ditarik. Untuk mengatasi kekawatiran kami lakukan sampling laboratorium, kalau nantinya tercemar, kami tarik peredaran. Tetapi sampai saat ini belum menemukan,” tegas dia.

Sementara, BPOM RI sudah kembali mengizinkan peredaran kinder Joy di Indonesia. Sebelumnya sempat ditemukan di beberapa negara di Eropa, produk telur cokelat merek Kinder Surprise ini telah ditarik karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonella. Food Standard Agency (FSA) Inggris melaporkan, Kinder Surprise disinyalir telah menyebabkan 63 kasus bakteri Salmonella yang menyerang anak, namun tidak sampai menyebabkan kematian.

Salmonella adalah bakteri yang tergolong dalam famili Enterobacteriaceae. Salmonella merupakan bakteri yang kuat dan dapat ditemukan di mana saja serta bisa bertahan beberapa minggu di lingkungan yang kering hingga beberapa bulan di air.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya