Liputan6.com, Jakarta Bencana alam di Kabupaten Pamekasan Jawa Timur masih menghantui warga sekitar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur meningkatkan kewaspadaan imbas cuaca buruk yang belum berakhir.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan Budi Cahyono meminta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi rawan bencana meningkatkan kewaspadaan.
Dia menyebutkan, untuk daerah rawan bencana banjir di Kabupaten Pamekasan meliputi Kecamatan Pamekasan, Pademawu, dan Kecamatan Palengaan.
Advertisement
Baca Juga
Sementara daerah rawan longsor meliputi Kecamatan Waru, Pasean, Pakong, Kecamatan Kadur, Larangan, Pegantenan dan Kecamatan Palengaan. Sementara itu, informasi yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang berpotensi terjadi di Pamekasan dalam dua hari ke depan.
"Sesuai informasi BMKG maka kami meningkatkan kewaspadaan dan mengimbau masyarakat juga ikut waspada bencana alam," ujar Budi, Sabtu (19/3/2022).
Budi mengaku telah memberi instruksi kepada para personel dan relawan penanggulangan bencana agar meningkatkan pengawasan dan menyampaikan laporan dengan cepat apabila terjadi bencana.
Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang masuk kategori rawan banjir dan bencana alam lain. Berdasarkan catatan, selama kurun waktu Januari hingga 19 Maret 2022 telah terjadi lima kali banjir.
"Dan yang terparah terjadi pada 1 hingga 3 Maret 2022 banjir menggenangi tujuh kelurahan dan 12 desa di empat kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan, Padewawu, Palengaan dan Proppo dengan jumlah warga terdampak mencapai 16.986 jiwa dan sebanyak 450 orang korban banjir terpaksa diungsikan." ujar dia.
Sementara itu, sejak sekitar pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin kencang dan kilatan petir terjadi di sejumlah kecamatan di Pamekasan, antara lain Palengaan, Pegantenan, Pamekasan, Larangan, Galis dan Kadur.