DPRD Jatim Minta Stop Impor Hewan Imbas Wabah PMK

Potensi konsumsi daging di Jatim sangat besar sehingga perlu ada penanganan khusus mengatasinya

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2022, 09:00 WIB
DPRD Jatim Minta Stop Impor Hewan Imbas Wabah PMK
Ilustrasi sapi ternak di Banyuwangi (Hermawan Arifinato/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Anggota komisi B DPRD Jawa Timur Agus Dono Wibawanto berharap pemerintah untuk menghentikan terlebih dahulu impor daging dan sapi asal India. 

Sebab, diketahui saat ini ratusan sapi di Kabupaten Lamongan terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku Hewan (PMK). Bahkan, wabah tersebut diduga tersebar di wilayah lain.

“Hentikan dulu impor sapi dan daging dari Negara yang pandemi PMK kuat yaitu India,” katanya saat ditemui di DPRD Jatim, Senin (9/5/2022).

Selama ini, kata Agus Dono peta perdagingan di Jatim untuk impor berasal dari Australia dan sekarang beralih ke India. 

Dia mengakui, potensi konsumsi daging di Jatim sangat besar. Sehingga perlu ada penanganan khusus dalam mengatasi daging.

Ditambahkan, pihaknya juga minta Dinas Peternakan Jatim untuk turun di empat daerah untuk melakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap ternak di daerah-daerah tersebut. 

“Sebagai antisipasi jangan sampai menyebar lagi,” ungkapnya.

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

Pemetaan dan Isolasi

Selain itu, perlu ada sinkronisasi antara pemerintah pusat, Provinsi maupun daerah untuk melakukan pemetaan dan menyiapkan tempat isolasi di daerah yang sudah jelas terindikasi PMK tersebut. 

Sekedar diketahui, sebanyak 4 kabupaten di Jawa Timur (Jatim) terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. 

Provinsi Jatim menetapkan status wabah (outbreak) agar hewan ternak itu bisa divaksinasi melalui Organisasi Kesehatan Hewan Dunia atau OIE.

PMK yang merebak saat ini merupakan penyakit hewan menular akut yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi dengan tingkat penularan mencapai 90-100 persen. 

Sebelumnya, kasus PMK pertama ditemukan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada 28 April 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya