Rabu Pagi, Gunung Semeru Alami Erupsi Beberapa Kali

Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali mengalami erupsi pada Rabu Pagi (12/2/2025). Meski demikian aktivitas masyarakat di kawasan lereng Gunung Semeru berjalan normal.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 12 Feb 2025, 15:05 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2025, 15:01 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi dengan ketinggian 1000 meter (Istimewa)
Gunung Semeru kembali erupsi dengan ketinggian 1000 meter (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali mengalami erupsi pada Rabu Pagi (12/2/2025). Meski demikian, aktivitas masyarakat di kawasan lereng Gunung Semeru berjalan normal.

Berdasarkan laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, gunung yang mempunyai ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu tercatat enam kali erupsi sejak puluk 00.07 WIB hingga 08.11 WIB.

“Telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu 12 Februari 2025, pukul 05.38 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto Rabu (12/2/2025).

Kata dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara dan saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

Secara berurutan, erupsi Gunung Semeru pertama kali terjadi pada pukul 00.07 WIB, kemudian pukul 01.24 WIB, selang beberapa menit erupsi kembali pada pukul 01.33 WIB, kemudian pukul 05.35 WIB, pukul 05.38 WIB, dan pukul 08.11 WIB juga kembali erupsi.

Liswanto menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Tidak Boleh Beraktivitas 3 Kilometer dari Kawah Puncak

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 

Infografis Gunung Semeru Meletus, Status Awas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Gunung Semeru Meletus, Status Awas. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya