Bagikan 33.720 Porsi, Festival Jenang Solo Pecahkan Rekor MURI

Sebanyak 33.720 takir atau porsi jenang dan bubur dibagikan kepada masyarakat dalam acara Festival Jenang Solo.

oleh Fajar Abrori diperbarui 17 Feb 2015, 18:35 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2015, 18:35 WIB
Bagikan 33.720 Porsi, Festival Jenang Solo Pecahkan Rekor MURI
Sebanyak 33.720 takir atau porsi jenang dan bubur dibagikan kepada masyarakat dalam acara Festival Jenang Solo.
Liputan6.com, Solo- Sebanyak 33.720 takir atau porsi jenang dan bubur dibagikan kepada masyarakat dalam acara Festival Jenang Solo yang digelar di Kawasan Ngarsopuro, Solo, Minggu-Selasa (15-17/2/2015). Berkat raihan tersebut, Festival Jenang Solo dengan tajuk Jenang Kreasi Bahari ini berhasil memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan kategori pembagian jenang terbanyak.
 
Festival yang digelar tiga hari di koridor Ngarsopuro, Solo ini menarik hati ribuan pengunjung. Setiap harinya, stan yang menyediakan jenang dan bubur gratis selalu ludes diserbu oleh pengunjung festival itu. 
 
Bukan sekadar festival pembagian jenang, dalam event budaya ini juga menyediakan puluhan ragam jenis bubur dan jenang yang biasanya sering dijual di pasar-pasar tradisional. Sebagai contoh bubur sumsum, jenang grendul, jenang mutiara, jenang ketan hitam dan jenang pati. 
 
Tak hanya berhenti di situ, keunikan lain dari festival ini adalah banyaknya eksplorasi jenis bubur dan jenang. Lantaran temanya tentang bahari, maka jenang-jenang kreasi itu menggunakan bahan dasar ikan laut. Seperti terlihat dalam Jenang Bahari Semangat Tinggi. Jenang bubur beras ini dikombinasikan dengan kaldu ikan kakap dan ditaburi topping udang dan cakwe.  
 
 
Ada juga Bubur Antiosteoporosis. Sesuai dengan namanya, bubur ini diyakini berkhasiat memperkuat tulang karena  mengandung kalsium tinggi. Bubur ini terbuat dari bubur beras dengan lauk udang, ikan teri dan buah labu. 
 
Lalu ada pula Bubur Bahari Balado. Menariknya bubur yang terbuat dari beras akan diberi kuah sayur tumpang  (tempe yang dimasak dengan bawang, lombok, bumbu dapur dan santan). Sebagai lauknya, bubur ini akan ditaburi teri balado.  
 
Slamet Rahardjo, Ketua Dewan Pembina Yayasan Jenang Indonesia menjelaskan tema bahari sengaja diangkat. Hal itu tak terlepas dengan kebijakan pemerintah saat ini yang concern menindak nelayan asing yang mencuri ikan dari wilayah laut Indonesia. 
 
 
"Indonesia itu memiliki kekayaan bahari yang cukup beragam. Ikan-ikan di laut Indonesia sangat beragam. Makanya kami ingin mengajak dan mengampanyekan kekayaan bahari di Indonesia. Di sisi lain juga ingin mengajak masyarakat luas untuk makan ikan. Karena ikan itu memiliki nilai gizi tinggi, " kata Slamet. 
 
Sementara itu Senior Manager Museum Rekor Dunia (MURI), Paulus Pangka menjelaskan Festival Jenang Solo ini memecahkan rekor Muri dengan kategori pembagian jenang terbanyak. Sebelumnya, rekor ini dipegang oleh Riau. 
 
"Festival Jenang Solo telah berhasil membagikan 33.720 porsi jenang dan bubur. Rekor ini akan tercatat di nomor 6389. Sebelumnya Riau yang memegang rekor ini yang membagikan 30.000 jenang dan bubur, " kata Pangka saat pembacaan pemecahan rekor Muri di Festival Jenang Solo. (Reza Kuncoro/Ars)
 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya