Liputan6.com, Jakarta Seorang pria melakukan aksi mengharukan pada Rabu (18/11/2015) waktu setempat, di tengah Kota Paris, tepatnya di Place de la Republique, dekat dengan lokasi penembakan yang menewaskan 129 orang Jumat lalu. Dengan menutup matanya dengan selembar kain, ia mengaku dirinya adalah teroris. Namun, jika orang yang melihatnya mempercayainya, maka ia meminta mereka untuk memeluknya.
Ia menaruh tulisan dalam bahasa Perancis di depan tempatnya berdiri, "Saya Muslim, namun saya mengatakan bahwa saya teroris. Jika saya mempercayaimu, apakah kamu mempercayai saya? Jika iya, peluk aku." Tak terduga, banyak orang mendekatinya dan memeluknya. Bahkan sebagian melakukannya dengan mata berkaca-kaca dan berlinang air mata.
Setelah melepas penutup matanya, pria itu berterima kasih kepada orang-orang yang telah memberinya pelukan. "Aku ingin berterima kasih kepada setiap orang yang telah memberikanku pelukan. Aku melakukan ini untuk mengirim pesan kepada semua orang. Aku seorang Muslim, tetapi bukan berarti aku teroris. Aku tak pernah membunuh siapapun," ujarnya dikutip dari Dailymail, Jumat (20/11/2015).
Advertisement
Ia menambahkan bahwa ia sangat merasa sedih untuk keluarga para korban. Ia mengatakan, "Muslim" bukan berarti "teroris". "Teroris adalah teroris, seseorang yang membunuh orang lain tanpa alasan. Muslim tidak pernah melakukan itu. Agama kami melarangnya," ungkapnya.
Itu merupakan pesan sederhana, tetapi dapat menghancurkan tembok imajiner yang menyelubungi kaum Muslim di Paris setelah serangan yang dilakukan ISIS.
Â