7 Hal Ini Bedakan Turis dan Traveler

Kenali beberapa perbedaan turis dan traveler berikut ini

oleh Annissa Wulan diperbarui 26 Feb 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2016, 09:30 WIB
7 Hal Ini Bedakan Turis dan Wisatawan
Kenali beberapa perbedaan turis dan traveler berikut ini

Liputan6.com, Jakarta Anda senang bepergian? Pahamkah Anda perbedaan antara turis dengan traveler? Dilansir dari elitedaily.com, Kamis (25/2/2016), ternyata turis dan traveler memiliki perbedaan. Kenali beberapa perbedaan turis dan traveler berikut ini:

1. Turis menghambur-hamburkan uang, traveler berkeliling
Tidak ada cara yang salah untuk bepergian, namun pasti ada cara yang lebih baik. Turis tidak bepergian untuk mencari pengalaman atau tempat baru, mereka hanya pergi untuk membuktikan bahwa mereka berpergian.

Sedangkan traveler selalu bermimpi untuk tersesat di negara yang asing. Mereka bepergian untuk mencari hal-hal baru dan menemukan diri mereka sendiri. Turis membuang-buang kesempatan, sedangkan traveler sangat mencari hal tersebut.

2. Turis merindukan rumah, traveler merasa di rumah saat berada di tempat asing
Traveler sejati tahu rumah bukan tempat yang statis. Turis merindukan tempat tidur, makanan, dan melupakan kesempatan untuk mendapatkan petualangan yang indah. Mereka selalu merindukan rumah mereka.

Sedangkan traveler selalu merasa berada di rumah mereka ketika beristirahat. Mereka tahu tidak ada hal yang lebih baik di dunia ini selain terbangun di tempat yang berbeda. Traveler tidak percaya pada zona nyaman dan itulah yang membuat mereka spesial.

3. Turis selalu membawa bagasi mereka, traveler membebaskan diri
Turis hidup dengan semua kenyamanan dan pindah dari hotel ke hotel tanpa benar-benar melihat tempat yang ia kunjungi.
Sedangkan traveler berada di jalanan, bertemu dengan orang-orang, dan melihat sebuah kota dengan cara pandang orang lokal.

4. Turis membutuhkan peta, traveler tersesat
Kebanyakan turis telah memetakan ke mana saja mereka akan pergi, sebelum meninggalkan rumah. Mereka tahu pasti ke mana mereka ingin pergi dan apa yang perlu mereka lakukan. Sedangkan traveler merasa lebih baik ketika tersesat di jalanan daripada mengambil sebuah paket wisata hanya untukmembuat kagum pengikut instagram mereka.

5. Turis berlaku mewah, traveler apa adanya
Ketika berinteraksi di tempat baru, turis akan melakukan percakapan dengan cara-cara dasar dan memberlakukan bahasa ibu mereka ke dalamnya.

Sedangkan traveler berusaha membaur. Traveler tahu satu-satunya cara mereka untuk belajar, hidup, dan bernapas adalah dengan menyerap segala hal lokal di tempat mereka berada.

6. Turis tidak berhenti mengambil foto, traveler menikmati momen
Bepergian bukan tentang apa yang diunggah melalui Facebook atau Instagram. Tentu saja tidak ada yang salah dengan hal itu. Yang salah adalah ketika seluruh perjalanan dihabiskan di belakang layar kamera.

Seorang traveler sejati tahu kapan mereka harus mengambil foto dan kapan harus menikmati momennya. Mereka sadar bahwa mereka melakukan perjalanan untuk mendapatkan pengalaman.

7. Turis hidup melalui buku, traveler membuat buku
Seorang traveler sejati akan selalu menyimpang dari jalan yang telah ditentukan. Turis akan mendatangi semua tempat yang ada di dalam buku panduan, traveler membuat cerita. Turis akan puas dengan uraian dan foto di dalam buku, traveler penasaran dengan interaksi nyata dengan tempat-tempat baru.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya