8 Permasalahan Umum dalam Perkawinan dan Cara Mengatasinya

Begini langkah-langkah menjadi pasangan suami istri yang sehat.

oleh Annabella Siahaan diperbarui 21 Apr 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2016, 14:00 WIB
Pasangan suami istri
Begini langkah-langkah menjadi pasangan suami istri yang sehat.

Liputan6.com, Jakarta Di dunia ini tak ada yang namanya perkawinan yang sempurna. Perkawinan adalah hubungan yang seringkali penuh rintangan yang membutuhkan komitmen dari kedua belah pihak untuk bisa melewatinya dengan baik. Pasangan yang paling akur pun takkan luput dari pertengkaran.

Setiap pasangan memiliki masalahnya masing-masing dan cara mengatasi masalah yang berbeda-beda pula. Untungnya, ada langkah sederhana yang efektif untuk mengatasi permasalahan paling umum yang dialami oleh para pasangan suami istri. Langkah sederhana ini juga membutuhkan usaha, namun akan sangat membantu jika dilakukan dengan baik. Dilansir dari situs Lovepanky pada Kamis (21/4/2016), berikut 8 permasalahan paling umum dalam perkawinan dan cara mengatasinya.

1. Komunikasi tidak lancar
Ini salah masalah yang dialami oleh banyak pasangan, baik yang baru saja menikah maupun yang sudah lama menikah. Komunikasi yang tidak lancar dapat mengikis hubungan yang paling stabil sekalipun.
Untuk mengatasinya, sediakan waktu untuk berkomunikasi satu sama lain, meskipun hanya beberapa menit. Hindari gangguan dan berikan fokus hanya pada pasangan. Anda juga dapat membuat beberapa peraturan seperti menghindari kata-kata yang menggeneralisasi seperti "Kamu selalu..." atau "Kamu tidak pernah...", atau sepakat untuk tidak menginterupsi satu sama lain saat sedang bicara. Anda dan pasangan juga harus berhati-hati dalam bicara karena terbawa emosi hanya akan mengganggu proses pembicaraan yang dewasa dan membangun. Jika Anda sedang tidak mampu mengatakan hal-hal untuk memperbaiki situasi, lebih baik beri waktu untuk menenangkan diri.

2. Seks dan keintiman
Seks dan keintiman juga masalah umum yang dialami oleh banyak pasangan, dan seringkali menjadi manisfestasi dari berbagai masalah lainnya dalam perkawinan. Kurangnya seks dan keintiman bisa dijadikan hukuman bagi pasangan setelah bertengkar. Namun ada juga alasan lain yang dapat membuat kehidupan seks kurang memuaskan, seperti disfungsi ereksi atau hilangnya libido akibat perubahan hormon.
Jangan takut untuk berkonsultasi kepada ahli soal masalah ereksi atau libido. Analisa bagaimana hubungan Anda dan pasangan secara keseluruhan karena sangat berpengaruh terhadap seks dan keintiman. Sediakan waktu untuk bermesraan dengan pasangan, jika perlu, titipkan anak pada orangtua. Bereksperimen saat melakukan hubungan seks akan memberi bumbu-bumbu yang penting bagi sebuah perkawinan.

3. Pembagian tugas
Tuntutan pekerjaan baik di kantor maupun rumah, mengurus anak dan banyak hal rumah tangga lainnya dapat memengaruhi hubungan Anda dengan pasangan. Pekerjaan kantor dapat menimbulkan stres, terlebih lagi dengan tugas-tugas rumah tangga yang menunggu di rumah. Bagaimanapun juga, hal ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sebagai suami istri yang harus dihadapi.
Penting untuk membahas ekspektasi Anda dan pasangan dalam hal tanggung jawab di rumah, di kantor, dan tentang anak-anak. Buatnya jadwal dan aturan yang disesuaikan bagi anggota keluarga lainnya. Kompromi juga penting untuk menciptakan win-win situation bagi semua pihak. Kedengarannya sulit, namun sangat mungkin dilakukan.

4. Masalah keuangan
Dari mulai biaya pernikahan hingga biaya hidup sehari-hari, uang bisa jadi masalah besar bagi sebuah rumah tangga. Membeli rumah atau apartemen, renovasi, mobil, pengeluaran sehari-hari, hingga biaya membesarkan anak tentunya membutuhkan jumlah uang yang tidak sedikit. Jika pasangan tidak bisa mengatur keuangan dengan baik, maka pertengkaran tidak dapat dihindari.
Anda dan pasangan harus duduk dan mengenali bagaimana situasi keuangan. Buatlah bujet pengeluaran yang disepakati bersama dan kedua belah pihak harus kompromi untuk mengubah gaya hidup agar pemakaian uang lebih efektif. Jangan pernah membahas masalah keuangan saat salah satu sedang stres karena hanya akan memicu pertengkaran. Tabungan sangat penting, dan jangan lupa mencatat pengeluaran agar Anda dan pasangan tahu kondisi keuangan secara jelas. Tentukan juga siapa yang bertanggung jawab terhadap apa, pembagian tugas dalam keuangan juga penting.

5. Perasaan dimanfaatkan
Ada kalanya di tengah-tengah kehidupan rumah tangga yang penuh tuntutan, pasangan saling melupakan akan kebutuhan masing-masing. Kehidupan perkawinan tidak selalu indah dan menyenangkan seperti saat di awal Anda menjadi pasangan suami istri. Pertengkaran, perjuangan dan perbedaan dapat membuat perkawinan terasa tak lagi indah.
Hal ini tentu saja harus dibicarakan agar Anda dan pasangan mengetahui perasaan masing-masing. Tak ada salahnya melakukan kegiatan yang biasa Anda lakukan saat masih berpacaran untuk mengembalikan romansa dalam hubungan Anda. Jangan pelit memberi pujian dan hargai usaha apapun yang pasangan lakukan, meskipun hanya hal kecil. Siapkan waktu untuk berkencan dan menghabiskan waktu bersama.

6. Pertengkaran dan konflik
Perdebatan, perbedaan dan kesalahpahaman adalah bagian dari rumah tangga. Jika Anda sering bertengkar karena hal yang sama, atau berdebat dengan cara yang tidak sehat, sebaiknya Anda melepaskan kebiasaan berkomunikasi yang lama agar hubungan Anda dan pasangan harmonis.
Anda dan pasangan harus belajar untuk berdiskusi dengan cara yang lebih lembut dan menggunakan kata-kata yang membangun. Setiap orang bertanggung jawab terhadap respon yang ia berikan. Perhatikan reaksi Anda saat sedang berargumen, apakah Anda bertujuan untuk memberikan solusi atau membalas pasangan Anda?Ada beberapa hal yang tidak perlu diributkan, dan meminta maaflah saat Anda berbuat kesalahan.

7. Perasaan sakit hati yang disimpan
Mungkin Anda menyimpan beberapa hal yang selama ini mengganggu Anda bahkan menimbulkan sakit hati yang mendalam. Perasaan ini dapat terus berkembang menjadi kebencian, dan menutup rasa cinta, kepercayaan dan hormat yang selama ini ada di antara Anda dan pasangan.
Jangan biarkan jenis perasaan ini meracuni hubungan Anda dan pasangan. Temukan alasan kebencian Anda dan diskusikan dengan pasangan bagaimana caranya agar dapat menyingkirkan perasaan tersebut. Jangan hanya mengandalkan pasangan, cari tahu bagaimana Anda dapat memberikan solusi yang baik untuk hubungan Anda berdua. Jangan saling menyalahkan namun ambil tanggung jawab masing-masing untuk hubungan yang lebih sehat.

8. Ketidaksetiaan dan perselingkuhan
Faktor paling kuat yang dapat menyebabkan keretakan rumah tangga adalah ketidaksetiaan dan perselingkuhan.Biasanya, hal ini terjadi sebagai hasil hubungan yang telah lama tida sehat. Pasangan yang merasa percaya diri dengan hubungan mereka tidak akan mencari orang lain untuk bahagia.
Jika Anda merasa tidak puas dengan perkawinan Anda, cari tahu apa yang Anda bisa lakukan untuk memperbaiki hubungan Anda dan pasangan. Lihat sisi yang baik dari hubungan Anda, jangan hanya melihat sisi negatif. Jangan lupakan komitmen yang telah Anda buat dengan pasangan. Jika pasangan Anda selingkuh, ingat bahwa Anda bertanggungjawab terhadap perbuatan Anda sebelum perselingkuhan itu terjadi, dan pasangan Anda bertanggungjawab terhadap ketidaksetiaannya. Jika Anda yang berselingkuh dan mau memperbaiki hubungan Anda dengan pasangan, ttunjukkan penyesalan Anda dan berusaha keras untuk mengembalikan kepercayaan pasangan. Jadikah hal ini pelajaran untuk menjadikan Anda dan pasangan lebih kuat sebagai suami istri.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya