Liputan6.com, Jakarta Bagaikan sekolah, Asia's Next Top Model menjadi ladang ilmu yang besar bagi sang runner up Patricia Gunawan. Kontestan asal Indonesia ini pun mendapat banyak sekali pengetahuan seputar modelling dan mampu mengenal diri sendiri dari masukan dan kritikan dari para juri.
Ia pun mengungkapkan bahwa ada hal yang menjadi pelajaran terbesarnya selama mengikuti AsNTM. Pandangan terbuka yang jujur dari para juri terhadap dirinya membuka wawasannya. Ini berbeda dengan apa yang sudah ia dapat sebelum mengikuti AsNTM.
"Di Indonesia banyak orang kurang jujur di depannya fine-fine aja tapi di belakang ngomong, kalo mereka (juri) ini kan straight to the point, jadi gue tahu apa kekurangan dan kelebihan gue," kata Patricia di Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Advertisement
Misalnya, saat Patricia pernah disebut memiliki leher pendek. Ia pun mengakuinya. Namun, juri juga memberikannya solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
"Leher gue dibilang kependekan. Tapi nggak apa-apa itu kan kritik membangun, kalau nggak gitu kita nggak tahu apa yang kurang dari kita. Menurut aku belajar dari mendengar dan dari kritik itu sangat penting," ucap pemilik tinggi badan 170 sentimeter ini.
Dari situ juga Patricia jadi tahu kelebihannya yang berupa energi dan kepribadiannya. Ia memang merupakan pribadi yang ceria, jenaka, dan humoris yang bisa membawa kebahagiaan orang-orang di sekelilingnya.
Bahkan salah seorang juri bernama Yutsai mengatakan hal tersebut khusus kepada Patricia sebelum pulang. Yutsai mengatakan itu bisa modal Patricia ke depannya untuk karirnya.
"Yutsai ngomong pribadi sama gue, "Pat, you can be a star, you are more than just a model. Make me proud." Begitu juga Cindy (Cindy Bishop) dan Kelly (Kelly Tandiono)," kata Patricia.