Ini yang Terjadi Pada Wajah Wanita yang Kurang Tidur

Kurang tidur akan mempengaruhi keindahan kulit wajah wanita, seperti yang dapat Anda lihat di sini.

oleh Annabella Siahaan diperbarui 16 Sep 2016, 20:29 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2016, 20:29 WIB
Ini yang Terjadi Pada Wajah Wanita yang Kurang Tidur
Kurang tidur akan mempengaruhi keindahan kulit wajah wanita, seperti yang dapat Anda lihat di sini. Foto: Brightside.me.

Liputan6.com, Jakarta Bukan rahasia bahwa tidur cukup adalah kunci untuk kesehatan manusia. Sebagian besar orang berpikir bahwa 8 jam waktu tidur adalah kebutuhan wajib, namun ada pula yang merasa cukup dengan 6 jam saja.

Dilansir dari Brightside.me pada Jumat (16/9/2016), Anda akan mengetahui berapa lama waktu tidur yang dibutuhkan setiap orang dengan sebuah eksperimen. Anda akan melihat betapa buruknya efek dari waktu tidur yang tidak cukup.

Sarah Chalmers adalah wanita berusia 46 tahun dari Inggris yang mengikuti eksperimen tentang waktu tidur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih pasti apa saja konsekuensi dari kurang tidur. Di awal penelitian ini, para peneliti menganalisis kondisi kulit wajah Sarah dengan scan wajah. Pada akhir penelitian, pori-pori wajah Sarah membesar dua kali lipat dan kulitnya tampak tidak segar.

"Saya terlihat jauh lebih tua dari usia saya sesungguhnya. Mata saya dikelilingi lingkaran hitam, kulit saya terlihat kusam, pori-pori membesar sehingga terlihat dari jarak yang cukup jauh. Di atas semua itu, beberapa titik-titik hitam mulai bertumbuh di dagu. Saya mudah capek dan lekas marah. Saya benci melihat wajah saya sendiri di kaca." Sara menuturkan.

Pada tahap pertama eksperimen, Sarah tidur kurang dari 4 jam setiap malam, dari pukul 2 hingga 6 pagi. Sarah mengatakan bahwa dia tidak merasa lelah namun juga merasa bahwa ia tidak cukup beristirahat. "Setiap pukul 3 sore, tubuh saya merasa aneh, seperti hangover," Sarah mengatakan.

Wajah Sarah saat tidur 6 jam setiap malam. Foto: Brightside.me.

Pada tahap kedua eksperimen, Sarah tidur selama 5,5 hingga 6 jam setiap malam. Di pertengahan minggu, ia mulai merasa lebih mudah lelah dan sering mencari makanan manis untuk tambahan energi.

Para dokter menjelaskan serangkaian perkembangan bahwa kurang tidur akan meningkatkan produksi kortisol atau hormon stres yang membuat seseorang akan lebih mudah marah dan gelisah. Istirahat yang tidak cukup juga meningkatkan produksi minyak yang akan menimbulkan masalah pada kulit wajah. Selain itu, kurang tidur akan menghentikan hormon pertumbuhan yang sebenarnya berfungsi untuk mendorong sistem tubuh untuk bekerja secara optimal.

Wajah Sarah setelah tidur 8 jam setiap malam. Foto: Brightside.me.

Pada tahap terakhir eksperimen ini, Sarah tidur dengan jam yang cukup, tidak kurang dari 8 jam setiap malam. Hasilnya tak butuh lama untuk dilihat, masalah pada kulit wajah Sarah berkurang dan ia pun lebih tenang dan tak lekas marah, hanya dalam seminggu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya