Inovasi Baru Masa Depan, Ubah Jalan Raya Jadi Panel Surya

Saat negara lain masih sibuk dengan kemacetan, benua biru tengah merencanakan inovasi baru mengubah jalan raya menjadi panel surya.

oleh Akbar Muhibar diperbarui 06 Des 2016, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2016, 07:00 WIB
Jalan berpanel surya
Jalanan yang telah ditanam panel surya ini diharapkan menjadi masa depan baru jalan di dunia (foto : inhabitat.org)

Liputan6.com, Jakarta Saat berbagai negara lain di dunia masih sibuk dengan persoalan kemacetan, benua biru Eropa tengah merencanakan sebuah temuan dan inovasi baru. Colas SA, salah satu anak perusahaan Bouygues Group dari Prancis berusaha untuk menjadikan jalanan menjadi sumber energi baru yang dapat bertahan dari terjangan truk beroda 18 sekali pun. 

Seperti dikutip dari inhabitat.org, Selasa (6/12/2016), jalanan ini sudah dibangun di beberapa lokasi di Prancis dan akan diuji coba di berbagai negara di empat benua pada 2017, setelah melewati lima tahun penelitian dan tes di laboratorium.

“Kami ingin menemukan kehidupan baru di jalanan,” ungkap kepala teknologi perusahaan pengembang tersebut. “Pembangkit listrik tenaga surya memang cocok dibangun di tanah lapang, tapi kebanyakan jalanan lebih bebas,” ungkapnya lagi.

Ternyata, panel surya ini sudah dilapisi terlebih dahulu dengan beberapa lapisan plastik di atasnya untuk memberikan daya tahan lebih. Sedangkan panel surya yang dipakai sebenarnya sama dengan yang ada di pasaran, namun bedanya, panel surya ini ditanam, termasuk seluruh instalasi listriknya.Jalanan yang telah ditanam panel surya ini diharapkan menjadi masa depan baru jalan di dunia (foto : inhabitat.org)

Colas SA juga sudah mencoba produk ini dengan menanamnya di jalanan kota Tourouve sepanjang satu kilometer. Panel surya seluas 2.800 meter pesegi ini diprediksi dapat menghasilkan energi setara dengan 280 kilowatt. Perusahaan ini juga berharap, inovasinya mampu menyediakan listrik kepada 5.000 orang untuk satu tahun pemakaian. Namun demikian, energi listrik ini tidak diberikan secara cuma-cuma, karena perusahaan akan mulai menjualnya pada 2018.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya