Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima audiensi dari delegasi diaspora Indonesia dari berbagai negara yang sedang berada di Jakarta. Dalam pertemuan itu presiden didampingi Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi.
Mantan Gubernur DKI itu menyampaikan pesan dan harapan supaya diaspora menguatkan perannya dalam membantu pemerintah di luar negeri. Apalagi di tengah kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya baik.
"Presiden berharap para Diaspora Indonesia dapat bekerjasama dengan pemerintah dalam rangka meningkatkan ekspor (ke negara lain) dan menarik investasi asing ke Indonesia," ujar Retno menyampaikan pesan Presiden, di kompleks Istana Negara, Senin (3/7).
Advertisement
Sebagai contoh adalah diaspora asal Meksiko. Dengan melibatkan KBRI di sana, diaspora diharapkan bisa membuka pasar ekspor batu bara yang selama ini dilakukan oleh Australia-Meksiko.
"Kalau selama ini ekspor itu dilakukan Australia dan Meksiko, kita juga mencoba menjajaki peluang agar ekspor batu bara kita, kita bisa kirim ke Meksiko," jelas dia.
Karena itu, katanya, Presiden Jokowi memandang keberadaan diaspora Indonesia di negara lain merupakan aset yang bisa membantu pemerintah.
Kedua, tambah Retno, pemerintah menginginkan adanya penguatan jaringan antara diaspora dengan pemerintah maupun sesama diaspora satu negara dengan negara lainnya.
Dengan jaringan tersebut nantinya, Jokowi berharap para diaspora ikut menjual potensi pariwisata nasional di negaranya. Apalagi, Indoensia telah meraih peringkat layak investasi (investment grade) dari lembaga pemeringkat S&P.
"Dengan investment grade ini lebih mempermudah upaya untuk menarik investor asing ke Indonesia dan juga tidak kalah pentingnya, promosi pariwisata. Jadi tagline Wonderful Indonesia akan dibawa oleh diaspora Indonesia, apa pun aktivitas yang akan dilakukan," tambahnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga berterima kasih pada Diaspora yang makin rajin mempromosikan kekuatan pariwisata Indonesia. Mereka bisa menjadi ujung tombak promosi Wonderful Indonesia. "Tentu dengan spirit Indonesia Incorporated," sebut Menteri Arief Yahya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi sudah menempatkan pariwisata sebagai leading sector dan sekaligus core economy bangsa. Karena itu semua kementerian dan lembaga yang terkait dengan pengembangan kepariwisataan, wajib mensupport.
"Golnya adalah 20 juta wisman di tahun 2019," ucap Menpar Arief.
(*)