Liputan6.com, Jakarta Kotagede sudah menjadi salah satu spot lokasi wisata di Yogyakarta. Bentuk bangunan Kotagede yang khas menjadi daya tarik wisatawan. Sehingga bentuk bangunan Kotagede diharapkan dapat terjaga.
Erwito Wibowo, Ketua Badan pengelola kawasan cagar budaya Kotagede mengatakan untuk menjaga bentuk bangunan di wilayah Kotagede harus dilakukan bersama-sama. Mulai dari warga hingga tingkat pemerintah terutama dinas perijinan. Sebab masih ada bangunan baru yang meninggalkan corak bentuk bangunan yang bercirikhaskan Kotagede.
Baca Juga
"Pelestarian itu juga harus bersinergi dengan dinas perijinan. Mereka Setiap hari mengurusi 1000 ijin namun tetap saja lolos. Namun tetep muncul yang tidak mengambil tata ruang Kotagede," ujarnya beberapa waktu lalu.
Advertisement
Erwito mengatakan beberapa bangunan baru di wilayah Kotagede khususnya di seputaran masjid Agung Mataram Jogja Kotagede. Seperti bangunan tidak lebih tinggi dari masjid tersebut. Padahal ada peraturan daerah yang mengatur bangunan baru di Kotagede.
"Mulai banyak dan selalu bertingkat dan baru. Alasan bernilai ekonomi kami beli sangat mahal. Di kawasan Deket masjid itu ada satu tiga lantai," katanya.
Menurutnya lolosnya ijin bangunan baru itu juga peran warga sekitar. Sebab ijin bangunan baru itu tidak akan lolos jika warga sekitar tidak mengijinkan. Sehingga perlu ada peran warga untuk mengetahui bentuk bangunan baru yang akan dibangun.
"Mengeluarkan bangunan. Selama ini dibiarkan. Ijin di Bantul tapi ijinnya kanan kiri Ok ya ijin Ok. Sosialisasi juga tidak berjalan," katanya.
Ia mengaku tidak masalah dengan bangunan baru di Kotagede bahkan untuk bangunan bertingkat. Asalkan bentuk bangunan baru itu memunculkan ciri khas Kotagede. Mulai dari pernak pernik yang khas di Kotagede.
"Boleh bertingkat asal diluar situs. Asal mengambil elemen masa lalu untuk mengesankan bangunan Kotagede. Selama ini kan pengetahuan material baru maka itu merusak karena tidak menyeleraskan Kotagede," katanya.
Erwito mengatakan ada tiga pilihan rumah khas Kotagede yang bisa dipilih yaitu model kalang, India dan Jawa. Tiga model bangunan bisa membuat Kotagede kembali kuat sehingga kuat untuk menarik wisatawan. Salah satu contoh bangunannya ada di wilayah Tegal gendu Kotagede.
"Rawing bangunan khas Kotagede, Pakem rumah Jawa. Kalang dan Indis. Kalo Jawa pendopo. Limasan tanpa sokoguru. Kampung. Kalang itu dalam joglo luarnya Eropa indis gotik. Itu diterapkan orang kalang dulu. Ragam hias misalnya lesplang gaya kotagede. Simetris. Konsul kayu bentuk jendela. Lorong lorong membentuk lingkungan khas Kotagede," katanya.