Jantung Borneo, Gowes Membelah Crossborder Indonesia-Malaysia

Jantung Borneo 2017, Gowes Membelah Crossborder Indonesia-Malaysia

oleh Cahyu diperbarui 12 Okt 2017, 08:55 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2017, 08:55 WIB
Balap Sepeda
Jantung Borneo 2017, Gowes Membelah Crossborder Indonesia-Malaysia

Liputan6.com, Kapuas Hulu Sudah pernah mengikuti balap sepeda di tengah suasana eksotis Bukit Kedungkang dan keindahan pemandangan Danau Sentarum dari ketinggian? Menjelajah rute eksotis dengan panorama Rumah Betang Panjang Kedungkang di border area Kapuas Hulu? Kalau belum, silakan ke border area di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Ada sport tourism sepeda bertajuk Jantung Borneo 2017 yang bisa dinikmati di sana. Acara ini siap digelar pada 27-29 Oktober 2017.

"Gelaran Jantung Borneo sudah tiga kali digelar. Ini merupakan rangkaian acara Festival Danau Sentarum Betung Kerihun 2017. Dan rutenya, bakal membelah wilayah crossborder Indonesia Malaysia," ujar Sekretaris West Borneo Tourism Association, Roni Wang, Rabu (11/10/2017).

Rangkaian kegiatannya dipastikan tidak membosankan. Sejak landing, peserta akan langsung dijemput di Bandara Pangsuma Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, pada 27 Oktober 2017. Setelah istirahat sejenak di Putussibau, peserta akan langsung dibawa menggunakan bus menuju perbatasan Indonesia-Malaysia di Badau dan menginap di sana.

"Acara puncak digelar 28 Oktober. Dan seremonialnya akan dimulai pukul 06.30 yang ditandai pelepasan peserta di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau. Dari PLBN Badau, peserta akan menuju Bukit Kedungkang untuk menikmati keindahan pemandangan Danau Sentarum dari ketinggian," ucap Roni.

Usai menikmati pemandangan dan beristirahat, peserta kemudian akan melanjutkan perjalanan mengunjungi Rumah Betang Panjang Kedungkang.

"Setibanya di rumah panjang yang dihuni masyarakat Dayak Iban, peserta akan disambut dengan tradisi adat setempat. Peserta juga akan mengeksplorasi apa saja yang ada di rumah Betang. Sore harinya, peserta akan menuju area kemping dilanjutkan dengan barbeque dinner pada malam harinya. Setelah itu, peserta akan bermalam di sini," kata Roni.

Keseruannya tidak berakhir sampai di situ. Pada hari ketiga, usai sarapan pagi peserta akan diajak menyusuri Danau Sentarum menggunakan boat menuju Lanjak. “Pasti seru karena Danau Sentarum menyimpan sejuta pesona alam, hutan dan habitat, burung-burung, termasuk burung Enggang yang terancam punah, beruang madu, dan keanekaragaman hayati dan flora,” ujar Roni.

Setelah semuanya tuntas, siang harinya peserta akan dibawa kembali menuju Putussibau dan melanjutkan penerbangan di Bandara Pangsuma.

Bagi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, membuat atraksi di wilayah crossborber dengan kegiatan sport tourism adalah solusi cerdas."Atraksi mendatangkan warga Malaysia yang berdekatan dengan wilayah perbatasan untuk bergerak ekonominya, dengan pariwisata, adalah upaya cerdas dan patut diacungi jempol. Kegiatan seperti ini tidak hanya mengajak orang untuk hidup sehat, tetapi juga membuat mereka bahagia. Ekspektasi kami adalah bisa menciptakan senyum di wajah para peserta karena keindahan Kapuas Hulu dan keunikan acaranya," ucap Arief.

Festival Danau Sentarum Betung Kerihun (DSBK) 2017 merupakan upaya dari Bupati Kapuas Hulu, A.M. Nasir, untuk mempromosikan Kabupaten Kapuas Hulu yang merupakan destinasi utama di Provinsi Kalimantan Barat.

Selain Jantung Borneo 2017, berbagai agenda Festival DSBK 2017 yang akan dihelat sepanjang tahun 2017 adalah Expo usaha produktif, makan dan kerajinan masyarakat, Gawai Nasrani, Gawai Dayak, serangkaian workshop/seminar/symposium Festival Tembawang, Pekan Olahraga Kabupaten, Kemah Bakti Pemuda, The Authentic Heart of Borneo Music Festival, Trip Danau Sentarum By Kapal Bandung, Media Trip, Perahu Hias di Danau Sentarum, dan Touring The HoB Bikers Community. (*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya