Liputan6.com, Jakarta Sukses dengan Pulang, novel perdananya yang terbit 2012, sastrawan Leila S Chudori baru saja dikabarkan telah menelurkan karya novel terbarunya yang berjudul Laut Bercerita. Novel ini berkisah tentang tokoh Biru Laut dalam prahara politik yang terjadi pada 1998. Dalam novel ini, Leila tak hanya mengungkap zaman kelam dan kekejian yang pernah dialami oleh para aktivis, tapi juga nilai-nilai tentang persahabatan, sebuah roman tentang pengkhianatan di dalam kelompok.
Terkait karya ini, Leila S Chudori, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Selasa (12/12/2017) mengatakan, novel ini tidak dibuat sembarangan, tapi berdasarkan riset mendalam tentang tokoh-tokoh nyata yang terlibat dalam peristiwa 98.
Advertisement
Baca Juga
“Sama seperti novel pertama saya, saya berusaha memaparkan peristiwa bersejarah dengan sedetil mungkin, agar pembaca mampu merasakan apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu. Meski karakter-karakter utamanya fiktif, tapi penggambaran pengalaman tokoh ini terinpirasi dari kisah yang dipaparkan para aktivis 98,” ungkap Leila.
Advertisement
Leila S Chudori sendiri kerap meluncurkan novelnya dengan cara presentasi yang menarik. Pada peluncuran kumpulan cerpen 9 Dari Nadira (2009), Leila menampilkan theatrical reading. Pada peluncuran novel Pulang, Leila mementaskan dramatik reading. Sedangkan kali ini, saat peluncuran novel Laut Bercerita, dirinya menampilkan film pendek yang diadaptasi dari novel tersebut.
Film Pendek Laut Bercerita
Film pendek Laut Bercerita yang diproduksi Cineria Films dan Yayasan Dian Sastrowardoyo ini, dibintangi oleh Reza Rahadian, Ayushita Nugraha, Dian Sastrowardoyo, Tio Pakusadewo, Aryani Willems, Lukman Sardi, Tanta Ginting, Ade Firman Hakim, Haydar Salihz dan Adjie N.A.
Naskah film berdurasi 30 menit ini ditulis oleh Leila sendiri serta disutradarai oleh Pritagita Arianegara dan diproduseri oleh Wisnu Darmawan dan Gita Fara. Film ini juga melibatkan para pekerja film ternama Indonesia, antara lain Batara Goempar (penata kamera), Lilik Subagyo (penyunting), Retno Ratih Damayanti (penata kostum), Khikmawan Santosa (penata suara) Thoersi Argeswara (penata musik) dan pembuatan video di balik layar yang dikerjakan oleh tim videografi Third Eye Space, di bawah arahan Anton Ismael.
Mengenai pembuatan film pendek ini, Pritagita Arianegara selaku sutradara mengatakan, “Karena ini merupakan film pendek dimana ada keterbatasan durasi dan hal teknis lainnya, maka saya mengambil intisari novel dan menerjemahkannya kedalam bahasa visual serta memilih untuk mengangkat sisi yang lebih universal seperti kejadian yang dialami oleh Biru Laut, serta bagaimana keluarga dan kekasihnya menghadapi kehilangan orang yang dicintai.”
Advertisement
Menikmati Novel Secara Visual
Sedangkan, produser Wisnu Darmawan menambahkan, “Film ini dibuat agar para pembaca buku dan juga masyarakat luas dapat menikmati isi novel secara visual. Selain diputar pada acara peluncuran kali ini, rencananya film pendek ini akan diputar menyertai tur novel Laut Bercerita ke beberapa kota di Indonesia ataupun tur buku di beberapa negara dan dapat diputar di berbagai kesempatan terpisah.”
Dunia film sendiri bukan hal baru bagi Leila, saat menjadi redaktur senior Majalah Tempo, dirinya kerap bertanggung jawab menulis berbagai resensi film. Tak hanya itu, Leila juga menulis berbagai naskah film, antara lain film Drupadi yang diproduksi oleh Miles Films serta serial televisi Dunia Tanpa Koma.