Liputan6.com, Jakarta Perusahaan Lacoste membuat keputusan untuk mengganti logonya. Lacoste sendiri terkenal dengan logo buaya hijaunya. Namun, untuk sementara waktu akan diganti, seperti yang dilansir dari Brightside pada Rabu (7/3/2018). Sebagai pengganti buaya hijau, Lacoste akan menggunakan siluet binatang langka.
Berdasarkan informasi yang himpun dari The Lacoste Project and The International Union for Conservation of Nature (IUCN), tujuan Lacoste untuk mengganti logonya adalah untuk membantu spesies yang terancam punah.
Buaya sebagai logo ikonik
Sejak berdiri pada 1933, buaya selalu melekat dalam logo pada kaus yang terkenal. Agak sulit dibayangkan memang jika perusahaan tersebut mengganti logonya. Sementara ini, orang akan membeli kaus ikonik itu, tapi dengan gambar yang berbeda. Tetap berwarna hijau, tapi diganti dengan gambar berbagai binatang langka.
Perubahan ini menjadi bagian dari upaya Lacoste untuk menyoroti dalam rangka membantu melindungi spesies yang terancam punah. Oleh karena itu, Lacoste akan mengganti logo buaya hijaunya dengan seekor harimau Sumatera, burung nuri jambul hitam, burung beo, burung hantu, badak Jawa, vaquita, dan hewan langka lainnya.
Advertisement
Disumbangkan untuk membantu perlindungan hewan langka
Lacoste berkolaborasi dengan IUCN selama tiga tahun untuk merencanakan adanya perubahan ini. Sebanyak 1.775 kaus putih edisi khusus akan dibuat. Jumlah kaus ini setara dengan jumlah spesies yang terancam punah di dunia. Setiap kaus dibanderol dengan harga 183 dolar. Semua dana dari hasil penjualan ini akan disumbangkan melalui IUCN untuk membantu melindungi hewan dari kepunahan.
Projek ini telah dipresentasikan di Paris Fashion Week di mana brand tersebut juga menunjukkan koleksi yang terinspirasi oleh alam. Dan sudah mulai beredar di pasaran sejak 28 Februari 2018. Logo buaya masih akan tetap tampil di produk Lacoste lainnya. Perubahan logo ini hanya akan terjadi pada kaus polos putih.