Mandi Pasir, Cara Lain untuk Menikmati Liburan di Pantai Ibusuki Jepang

Ini cara Lain untuk menikmati liburan di pantai Ibusuki Jepang.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2018, 06:00 WIB
Traveling Liburan Jalan-Jalan
Ilustrasi Foto Traveling (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Lupakan bermain air di pantai. Di Ibusuki, sebuah kota tepi pantai di Pulau Kyushu di selatan subtropis Jepang, semuanya berbeda. Pengunjung yang datang ke sini umumnya bertujuan untuk suna-mushi atau dalam bahasa Jepang berarti mandi pasir. Pasir penyembuhan berwarna hitam yang hangat ini mengandung infus mineral dari mata air panas vulkanik. Khasiatnya dapat bermanfaat bagi tubuh siapa saja yang bepergian ke sini.

Selama lebih dari 300 tahun, orang Jepang telah melakukan perjalanan ke pantai Ibusuki untuk proses penyembuhan penyakit rematik, sakit punggung, kelumpuhan pasca stroke, wasir, asma, diabetes, gangguan menstruasi, infertilitas, anemia, konstipasi, obesitas dan segala macam penyakit lainnya. Pasirnya yang hangat mencapai 50 hingga 55 derajat celcius diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

 

Pasir untuk Perawatan Kecantikan

 

Ibusuki Beach, sull’isola di Kyushu, è dove i giapponesi del sud fanno i bagni di sabbia. Non vanno in spiaggia per l’oceano, no; ci vanno (e si fanno insabbiare così) perché nella rena c’è una particolare sovrabbondanza di minerali derivanti da sorgenti vulcaniche calde che corrono lungo la costa. Inoltre la sabbia scura è calda e lenitiva per la pelle, l’ideale per i suna-mushi, i bagni di sabbia. I “bagnanti” arrivano qui, indossano un kimono molto leggero e con l’aiuto degli addetti dei centri termali, si fanno coprire di sabbia. Se si pratica questa attività da più di 3mila anni vorrà dire che le cure di sabbia funzionano! Ph. Kagoshima Prefectural Tourist Federation / JNTO @donnamoderna #photography #ibusukibeach #kyushu #japan #beach #sand #kimono #sunamushi #sea #umbrella #beachumbrella

Sebuah kiriman dibagikan oleh Samantha Pascotto (@samanthapascotto) pada

Di zaman modern, suna-mushi juga telah berkembang menjadi perawatan kecantikan dan sarana untuk melembapkan kulit melalui asam metasilikat dan ion kalsium di pasir.

Sebuah studi yang dilakukan departemen medis di Universitas Kagoshima menyebut bahwa, menghirup uap pasir dapat meningkatkan sirkulasi darah tiga sampai empat kali lebih besar daripada uap yang dihasilkan oleh mata air panas rata-rata.

Banyak spa hotel menawarkan pilihan paviliun suna-mushi yang teduh atau pasir mandi di udara terbuka dengan payung atau handuk, untuk melindungi wajah Anda dari sinar matahari. Tamu hotel dan pengunjung hotel disambut baik di pemandian pasir ini.

 

Pengunjung Kenakan Yukata

Kamar ganti disediakan untuk mengganti baju yang sedang Anda kenakan dengan yukata. Terbuat dari bahan yang cukup tipis, yukata dapat mempercepat aliran uap vulkanik dari pasir ke tubuh Anda. Mengenakan baju renang atau pakaian lainnya sebenarnya tidak dilarang, namun akan menghambat kelancaran aliran uap vulkanik ke tubuh Anda.

Berjalanlah ke pantai, pilih tempat (entah di bawah sinar matahari atau teduh) dan berbaringlah. Dengan membawa sekop di tangan, petugas resor atau spa akan segera tiba. Mereka akan memastikan bahwa handuk dipakaikan di sekitar leher Anda untuk mencegah agar pasir tidak masuk ke wajah Anda, dan kemudian akan mengubur Anda hingga dagu.

Berada di dalam pasir dianjurkan selama 10 hingga 20 menit dan cukup untuk menghirup banyak uap panas hingga Anda berkeringat untuk mengeluarkan racun dari tubuh Anda.

Mandi air tawarpun menanti untuk mencuci pasir dari tubuh Anda, setelah itu Anda bebas untuk masuk ke kolam air panas yang menenangkan. Ini juga merupakan bagian akhir dari pengalaman di pantai Ibusuki.

Yurike Metriani

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya