Menelusuri Perjalanan Kuliner Indonesia di Ubud Food Festival 2018

Meski Ubud Food Festival telah selesai, namun perbincangan tentang kuliner Indonesia tidak akan pernah usai

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 23 Apr 2018, 20:15 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2018, 20:15 WIB
Kuliner Indonesia
Sajian aneka kuliner khas Indonesia tersaji apik di beberapa restoran ini. (Foto: instagram @cashbacapp)

Liputan6.com, Jakarta Meski Ubud Food Festival telah selesai, namun perbincangan tentang kuliner Indonesia tidak akan pernah usai. Banyak hal menarik yang dapat digali dari acara yang berlangsung 13-15 April 2018 lalu. Mengusung tema Inovasi Cita Rasa Nusantara, Ubud Food Festival menghadirkan chef-chef lokal yang menampilkan inovasi dan hidangan lezat menggunakan kecap.

Pada teater kuliner yang mengusung tema Food For Thought: The Journey of Indonesian Food, UFF menghadirkan Dhiren Amin, Head of Marketing Kraft Heinz ABC, South East Asia, Dade Akbar si Warteggourmet, Petty Elliott, Bara Pattiradjawane, dan Janet DeNeefe, founder dan director UFF merupakan diskusi panel membahas perkembangan keragaman masakan nusantara yang menghiasi hari terakhir UFF2018. Para peserta diskusi menilai masakan Indonesia sangat khas dengan aroma dan cita rasa yang kaya dan rempah-rempah yang kompleks.

 

Masakan Pedas

Icip Kuliner Nusantara hingga Mi Terpedas Sedunia di Ubud Food Festival
ABC berbagi visi yang sama dengan Ubud Food Festival untuk meningkatkan ketertarikan dan popularitas makanan Indonesia.

Pada diskusi ini, keempat pembicara sampai pada satu topik menarik, yaitu dengan keragaman kuliner Indonesia dari Sabang sampai Merauke, ternyata sambal merupakan hal yang tidak terlepaskan dari setiap daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki masakan pedas dengan racikan sambal yang khas. Ketika membahas mengenai sambal favorit,Janet DeNeefe, pelopor UFF, menyebut sambal goreng khas Bali sedangkan Chef Petty yang berdarah Manado mengatakan sambal roa. Lain halnya Chef Bara memilih sambal balado, Dade si Warteggourmet keturunan Sunda mengungkapkan bahwa sambal petai adalah sambal kesukaannya.

Mengulas lebih lanjut mengenai keunikan kuliner Indonesia, salah satu faktor yang memberikan keunikan tersendiri bagi ragam menu makanan Indonesia adalah unsur budaya yang lekat dengan nuansa kekeluargaan dan kebersamaan.

 

Makanan Favorit

Kreasi menu makanan Indonesia lahir dari budaya bersantap makanan bersama mulai dari keluarga. Hal ini menjadikan makanan Indonesia penuh cita rasa karena bersantap bersama dianggap sebagai suatu momen yang sangat dinikmati. Hal ini pun selaras dengan misi ABC dalam keikutsertaannya di Ubud Food Festival 2018, yaitu untuk memperkenalkan kembali ragam cita rasa kuliner Indonesia, baik menu makanan sehari-hari yang dapat dibuat lebih lezat dengan kecap manis, hingga cita rasa pedas yang menjadi khas dari menu makanan dari berbagai wilayah.

Di penghujung acara, para pembicara dihadapkan pada satu pertanyaan unik: makanan khas Indonesia apa yang Anda pilih jika ini adalah hari terakhir Anda? Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk para pembicara menjawab pertanyaan ini, tetapi jawaban yang diberikan cukup mengejutkan, tidak satu pun pembicara memilih masakan kompleks atau menyebutkan restoran ternama. Janet memilih bebek betutu khas Bali, Chef Petty dengan tinorangsak khas Manado, dan ketoprak dengan bumbu kacang merupakan pilihan Chef Bara. Sedangkan Dade Akbar? Cukup nasi pulen yang hangat dengan telor ceplok dan siraman kecap manis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya