Hati-Hati, Kenali Risiko Mengunggah Foto Anak di Media Sosial

Sering mengunggah foto anak di akun media sosial? Ini risikonya.

oleh Ana Fauziyah diperbarui 30 Apr 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2018, 19:30 WIB
Media Sosial
Ilustrasi Media Sosial (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Anak adalah buah hati yang berharga. Bagi orangtua, melihat wajah anaknya merupakan kepuasan tersendiri. Apalagi ketika anaknya melakukan tingkah lucu dan menggemaskan, banyak orangtua yang "gatal" ingin membagikan foto-foto anaknya ke media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lain-lain. Namun, sebelum menekan tombol "post", ada baiknya Anda bertanya terlebih dulu kepada diri Anda “Apakah saya oversharing?” atau “Apakah ini baik untuk anak saya?”

Sebuah organisasi nirlaba Child Rescue Coalition mendorong orangtua untuk menahan diri untuk tidak mengunggah foto-foto anaknya di akun media sosial, termasuk foto yang kelihatannya tidak berbahaya, seperti foto bokong bayi, foto ketika anak sedang mandi atau berenang.

Menurut Child Rescue Coalition, foto-foto yang diunggah ke akun media sosial tersebut dikhawatirkan dapat membuat mereka rentan terhadap kejahatan online, bahkan yang lebih seram adalah menjadi mangsa pedofil online.

Dilansir dari Female Network, Senin,(30/4/2018), peneliti dan penulis buku Raising Your Child in a Digital World, Dr Kirsty Goodwin mengungkapkan bahwa sebanyak 50 persen gambar yang dibagikan di situs pedofil merupakan gambar yang diambil dari media sosial orang tua.

“Anda kehilangan kendali penuh atas foto-foto anak Anda ketika Anda membagikannya secara online,” ujar Goodwin.

Goodwin membuat daftar risiko berbahaya ketika kita oversharing tentang wajah dan kehidupan anak-anak kita di dunia maya. “Beberapa masalah utama terkait dengan pencurian identitas (risiko privasi), pengambilan foto anak-anak secara digital di situs predator (risiko keamanan dunia maya), berbagi informasi pribadi tentang anak Anda (risiko psikososial), dan mengungkapkan informasi memalukan yang mungkin disalahgunakan oleh orang lain (risiko psikologis).”

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengunggah foto-foto anak Anda di media sosial.

 

Periksa Pengaturan Privasi Anda

Media Sosial
Ilustrasi Media Sosial (iStockphoto)

Cek dan atur fitur privasi media sosial Anda. Fitur privasi terus berubah dan diperbarui. Jadi pastikan akun media sosial Anda selalu berada dalam perlindungan maksimal. Atur siapa saja yang bisa melihat foto-foto anak-anak yang Anda bagikan. Pastikan hanya orang yang Anda percayai (keluarga dan teman dekat) yang dapat melihat apa yang Anda bagikan.

Batasi pemberian tag

Batasi pemberian tag pada orang lain. Semakin banyak Anda memberi tag pada foto, semakin sedikit kontrol yang Anda miliki terhadap siapa yang melihat pos. Jika Anda memberi tag pada teman Anda, teman dari orang yang Anda tandai mungkin juga dapat melihatnya. Pastikan keluarga dan teman-teman tahu bahwa mereka memerlukan izin Anda sebelum mereka dapat membagikan foto anak Anda. Seleksilah siapa saja yang bisa berhubungan dengan Anda di media sosial. Jangan pernah menambahkan siapa pun yang tidak Anda kenal.

 

Periksa Ulang Sebelum Mengunggah

Media Sosial
Ilustrasi Media Sosial (iStockphoto)

Berhati-hatilah dengan apa yang Anda bagikan. Periksa apakah yang Anda unggah tidak termasuk lokasi rumah Anda, lokasi sekolah anak Anda, jadwal hariannya, dan dokumen pribadi seperti paspor atau ID sekolah.

Untuk anak yang lebih besar, pertimbangkan untuk meminta izin mereka terlebih dahulu

Setelah anak Anda cukup besar, sekitar usia 6 hingga 8 tahun, mintalah izinnya sebelum mengunggah sesuatu tentang dirinya. Video anak Anda menari dengan kikuk di atas panggung di acara sekolah mungkin tampak menggemaskan bagi Anda, tetapi mungkin tidak untuknya. Pertimbangkan bahwa dia mungkin merasa malu ketika dibagikan di media sosial.

Ana Fauziyah

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya