Los Angeles Buka Museum Baru untuk Insan Film

Academy Museum of Motion Pictures, sebuah museum di Los Angeles dibuka untuk merayakan komoditas ekspor terbesar kota Los Angeles, yaitu film.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2018, 19:30 WIB
Los Angeles
Sebuah museum di Los Angeles dibuka untuk merayakan komoditas ekspor terbesar kota Los Angeles, yaitu film. (Foto: Instagram @rpbw_architects)

Liputan6.com, Jakarta Bekerja di industri film dan hiburan adalah sesuatu yang sangat umum di Los Angeles, Amerika Serikat. Karenanya, saat ini telah dibangun museum yang bertujuan untuk merayakan komoditas ekspor terbesar kota Los Angeles, yaitu film.

Academy Museum of Motion Pictures akan dibuka pada tahun 2019 mendatang di area Beverly Hills, Los Angeles. Museum ini didesain oleh arsitek Italia, Renzo Piano, yang juga merancang Musem Whitney di New York.

Museum ini akan dilengkapi dengan sejumlah peralatan, kostum, properti dan pernak-pernik lainnya yang memiliki nilai bersejarah pada dunia perfilman.

Contohnya saja, pengunjung bisa menemukan mesin tik yang digunakan untuk menyelesaikan naskah film "Pyscho" karya Alfred Hitchcock, dan sepasang sepatu dansa yang digunakan Shirley Temple pada film "The Little Colonel".

Museum ini awalnya adalah Teater Saban yang terletak di Wilshire Boulevard. Saat diubah menjadi museum, teater tersebut direnovasi dan digabungkan dengan dua bangunan lainnya yang letaknya berdekatan, yaitu Dolby Family Terrace dan Teater David Geffen, yang dapat menampung 1.000 pengunjung.

 

 


Manjakan Pengunjung degan Fasilitas Hiburan Interaktif

Museum ini akan memanjakan pengunjungnya dengan fasilitas hiburan interaktif, sebuah area santai yang berada di bagian atas, taman luar ruangan serta sebuah restoran. Karena museum ini adalah museum film, maka tidak heran jika ada beberapa nama besar yang mengepalai kampanye penggalangan dana untuk pembangunannya. Mereka adalah Tom Hanks, Annette Bening dan Bob Iger.

 


Academy Museum of Motion Pictures

Museum ini juga akan menampilkan koleksi permanen yang dipajang di dua lantai, sementara sisa tempat di bangunan tersebut, akan diperuntukkan bagi instalasi pameran maupun seni yang berubah-ubah. Museum ini juga didesain untuk menjadi tempat digelarnya sejumlah kelas sejarah film, tempat pemutaran film, dan berbagai acara lainnya yang digelar oleh komunitas film.

Yurike

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya