Banyuwangi Ethno Carnival 2018 Siap Hadir dengan Kemasan Baru

Banyuwangi Ethno Carnival 2018 akan tampil lebih fresh.

oleh Cahyu diperbarui 19 Jul 2018, 13:02 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2018, 13:02 WIB
Arief Yahya
Banyuwangi Ethno Carnival 2018 akan tampil lebih fresh.

Liputan6.com, Banyuwangi Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018 telah ditetapkan sebagai salah satu Top 10 Event Calendar of Event 2018 Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Berbagai persiapan pun dilakukan untuk BEC 2018 tampil lebih fresh.

Rencananya, BEC 2018 akan dihelat pada 28-29 Juli 2018. Atraksi keren ini akan dipusatkan di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, menyambut baik terlaksananya acara tersebut. Menurutnya, BEC 2018 merupakan salah satu kekayaan parade karnaval yang dimiliki Indonesia.

Selain itu, acara tersebut bisa menjadi jembatan antara kesenian tradisional dan modern agar lebih diterima di panggung internasional.

"Kreasi kostum karnaval Indonesia memang bagus-bagus. Dari Jember Carnaval, Banyuwangi Ethno Carnaval, Malang Carnival, Batik Solo Carnaval, nama-namanya sudah mendunia. Jadi persiapannya harus sungguh-sungguh. Tinggal mengemasnya saja, fasilitasnya harus berstandar dunia, tidak lagi terkotak-kotak oleh birokrasi yang sempit," ujar Arief, Rabu (18/7/2018).

Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, mengatakan bahwa Banyuwangi Ethno Carnival 2018 akan digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. BEC 2018 akan tampil dengan kemasan baru dan lebih fresh. Defile akan tampil di 11 spot panggung yang berbeda.

“BEC secara kasat mata hampir sama dengan karnaval yang diselenggarakan di berbagai daerah. Namun, BEC mempunyai ciri tersendiri dan menjadi pesonanya. Yakni, tema busana yang kami tampilkan selalu berbeda setiap tahunnya. Karnaval ini menyajikan kekayaan tradisi dan budaya lokal,” ucapnya, didampingi Asisten Deputi Pemasaran 1 Regional II Kemenpar, Sumarni, di Jakarta.

Tidak hanya itu, lanjut Pitana, penyelenggaraan top 10 event sudah pasti berstandar nasional dan dipersiapkan oleh kurator-kurator handal. Contohnya, perancang busana sekaligus pendiri Jember Fashion Carnival, Dynand Fariz, akan mengkurasi fashion show karnaval. Sementara itu, para seniman asli Banyuwangi akan turut andil dalam hal musik. 

“Defile dalam berbagai ansambel warna-warni, berputar dalam rutinitas tarian koreografer di ruang terbuka. BEC ini merupakan perayaan yang menghadirkan baik wisatawan lokal maupun mancanegara dengan pertunjukan budaya yang fantastis. Tidak cukup sampai disitu, BEC 2018 akan dihibur pula dengan bintang tamu yang berjumlah 13 orang,” kata dia.

Sementara itu, Sumarni mengatakan bahwa event ini menjadi kebanggaan warga Banyuwangi.

Event ini membangun kebanggaan warga akan daerahnya. Dengan begitu masyarakat akan tergerak untuk ikut memberikan yang terbaik bagi Banyuwangi. Kami sangat salut karena begitu membludak dan ribuan orang hadir ke acara ini, bahkan kami juga mendapatkan kabar dari panitia bahwa pesertanya terus bertambah dari tahun ke tahun hingga dibatasi panitia,” ujarnya.

Kepala Bidang Area I (Jawa) Kemenpar, Wawan Gunawan, mengatakan bahwa BEC yang mengusung tema besar Puter Kayun akan melalui rute dari Taman Blambangan hingga Kantor Bupati Banyuwangi, melewati jalan-jalan protokol Kota Banyuwangi sepanjang 2,2 kilometer.

“Dalam BEC nanti, seluruh pengalaman unik festival busana akan ditampilkan. Utamanya, kostum-kostum etnik tradisional kontemporer. Ratusan penari Gandrung juga akan ikut terlibat. Inilah tarian pembuka yang sudah rutin digelar di berbagai even seni dan budaya Banyuwangi,” ucapnya.

 

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya