Liputan6.com, Jakarta Menjadi seorang hotelier memang menyenangkan, selain punya banyak kenalan dan berkesempatan traveling ke berbagai tempat, profesi ini cenderung dihormati lantaran seorang hotelier cenderung memiliki sikap menyenangkan kepada siapa pun. Namun demikian, untuk bisa berprofesi sebagai hotelier bukanlah perkara mudah.
Ikin Solikin, Chairman of Ajar, situs pertama di Indonesia yang fokus terhadap profesi hotelier dan perkembangan industri hotel dan pariwisata kepada Liputan6.com, Rabu (8/8/2018) mengatakan, untuk menjadi seorang hotelier sebenarnya simpel, namun dibutuhkan kerja keras yang tidak mudah. Apalagi industri hotel di dunia selalu berevolusi, selalu mengikuti perkembangan zaman.
Advertisement
Mau Belajar
“Yang pasti mau belajar dan kerja keras. Kerja keras itu bukan kerja satu kali dua puluh empat jam, tapi mampu bekerja menuangkan karya-karya baru, memberikan solusi-solusi yang baik buat tamu, dan menciptakan produk-produk baru,” ungkap Ikin.
Ikin menambahkan, seorang hotelier juga perlu memiliki sifat ikhlas. Keikhlasan ini yang sulit dikuasai banyak orang.
“Dimarahi tamu itu sudah biasa, harus ikhlas. Anggaplah emosional intelegensia kita sedang diuji saat itu. Itu yang mengasah emosional intelegensia kita. Kita bisa lebih cerdas menghadapi orang nantinya,” ungkap Ikin menambahkan.
Advertisement
Sertifikasi Kompetensi
Dari sisi non-teknis, seorang hotelier perlu memenuhi kompetensi mereka sendiri, punya pengetahuan, dan skill, selain attitude tadi. Ikin mengatakan, di kelas Asia Tenggara sendiri terdapat 242 standar kompetensi yang harus dikuasai seorang hotelier.
“Meski siapapun bisa menjadi seorang hotelier, tapi mereka harus pelajari kompetensi itu sesuai level mereka. Misal mau jadi room attendant, dia harus menyelesaikan 20 unit kompetensi, mereka harus pelajari itu,” kata Ikin.
Simak juga video menarik berikut ini: