6 Kuliner Khas Indonesia yang Bikin Ngiler di Film Aruna dan Lidahnya

Deretan kuliner khas Indonesia yang bisa bikin Anda terus menelan ludah sepanjang menonton film Aruna dan Lidahnya.

oleh Asnida Riani diperbarui 02 Okt 2018, 12:45 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2018, 12:45 WIB
Rawon iga
Rawon iga khas Surabaya, Jawa Timur. (dok. Instagram @ganaadhitya/https://www.instagram.com/p/BnJEgyujdnN/?utm_source=ig_web_copy_link/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Tugas investigasi dari kantornya tak membuat Aruna (diperankan Dian Sastrowardoyo) membatalkan rencana wisata kuliner dengan sahabatnya Bono (Nicholas Saputra). Alhasil, di sepanjang film Aruna dan Lidahnya, ragam kuliner khas Indonesia pun keluar-masuk frame secara bergiliran.

Sesuai lokasi dari investigasi yang dilakukan Aruna, deretan makanan ini merupakan sajian khas Surabaya, Madura, Pontianak, dan Singkawang. Beberapa di antaranya mungkin masih asing bagi Anda.

Rawon iga, kerang khas yang hanya ada di Madura, sampai makanan peranakan Tionghoa, semua ada film Aruna dan Lidahnya. Liputan6.com merangkumnya untuk Anda.

Rawon Iga

Sampai di destinasi pertama, yakni Surabaya, Aruna dan Bono, yang kemudian disusul Farish (Oka Antara) dan Nadezhda (Hannah Al Rashid), langsung menyantap rawon iga. Seporsi makanan ini berisi iga, tentu saja, juga kecambah yang disiram dengan kuah hitam pekat.

Minyak di kuah yang menggunakan kluwek agar berwana hitam ini segera saja membuat air liur mengumpul. Ditambah sambal yang nampol, siapa bisa menahan diri untuk tak menyantap salah satu kuliner yang muncul di film Aruna dan Lidahnya ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Soto Lamongan

Soto Lamongan
Solo Lamongan, kuliner khas Jawa Timur. (dok. Instagram @crunch.hut/https://www.instagram.com/p/BoPRohohK04/?utm_source=ig_web_copy_link/Asnida Riani)

Karena mendengar cerita dari salah satu pasien yang disambangi, Aruna sukses dibuat ngiler hanya dengan membayangkan soto Lamongan. Sepulang dari rumah sakit, ia pun langsung menyantap kuliner dengan tekstur kuah lebih kental ini.

Anda mungkin setuju, kalau kekuatan dari hidangan yang satu ini ada di kuahnya. Kalau kurang sedap, rasa keseluruhannya bisa jadi biasa saja. Suiran ayam, potongan telur rebus, dan bahan lainnya dipadu segar kuah koya, slurrrrp!

Campur Lorjuk

Campor lorjuk
Campor lorjuk, kuliner khas Madura. (dok. Instagram @nyuthequeen/https://www.instagram.com/p/5TZcs_ilM8/?utm_source=ig_web_copy_link/Asnida Riani)

Menyeberang ke Madura, Aruna cs tak melewatkan kesempatan mencicipi campur lorjuk. Lorjuk sendiri merupakan sejenis kerang laut atau biasa juga disebut kerang bambu yang banyak ditemukan di tepi pantai pesisir Madura.

Satu porsi kuliner yang mirip soto ini terdiri dari irisan lontong, soun, kacang yang sudah lebih dulu dimasak dengan bumbu manis, kecambah, remahan peyek, dan tak lupa, potongan lorjuk sebagai topping. Kuah gurih dari campor lorjuk makin khas dengan campuran petis yang juga terbuat dari kerang bambu.

Bakmi Kepiting

Bakmi kepiting
Bakmi kepiting, kuliner khas Pontianak, Kalimantan Barat. (dok. Instagram @kuatjajan/https://www.instagram.com/p/Bl1lIblAnpl/?utm_source=ig_web_copy_link/Asnida Riani)

Menjejak di Kalimantan, keempat karakter di film Aruna dan Lidahnya ini langsung melipir untuk menyantap bakmi kepiting khas Pontianak. Tak hanya tekstur mi kecil yang bikin nagih, tapi topping di makanan ini juga bikin bahagia saking banyak nan beragam.

Buat Anda yang tak bisa makan makanan non-halal harus bertanya lebih dulu ya. Biasanya, satu porsi kuliner ini bakal berisi daging kepiting, udang, chasiu, bakso ikan, daging Bak (kecap), kerupuk, dan hengkeng.

Pengkang

Pengkang
Pengkang, kuliner khas Pontianak, Kalimantan Barat. (dok. Instagram @dyahermanto/https://www.instagram.com/p/BnDxjXWgxUv/?utm_source=ig_web_copy_link/Asnida Riani)

Menyicipi kuliner autentik Kalimantan Barat, Aruna cs memilih pengkang. Sajian ini terbuat dari beras ketan dengan ebi sebagai isian. Harum daun dan aroma makanan panggang sangat bisa Anda harapkan dari pengkang.

Kuliner ini biasanya dimakan dengan sambal kepah, yakni sejenis kerang yang hidup di hutan bakau. Mengejutkannya, berbagai bahan yang terlihat kurang nyambung ini bakal menciptakan rasa unik ketika digigit.

Choi Pan

Choi pan
Choi pan, kuliner khas Singkawang, Kalimantan Barat. (dok. Instagram @rgntj/https://www.instagram.com/p/BoTkg8IDnX8/?utm_source=ig_web_copy_link/Asnida Riani)

Sampai di perhentian terakhir, Aruna dan Farish sempat terlihat asyik mengobrol sambil menyantap choi pan, kudapan khas Singkawang. Bentuknya sekilas terlihat mirip dim sum.

Kuliner ini merupakan campuran tepung beras dan sagu yang diberi isian untuk kemudian dikukus atau digoreng. Kue yang nikmat disantap saat hangat ini biasanya disajikan bersama sambal pedas gurih yang terbuat dari cabai dan bawang putih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya