Pro Kontra Membawa Durian Masuk Pesawat

Durian buah kontroversial. Di satu sisi disukai, di sisi lain banyak yang muak dengan baunya. Apa alasan durian dilarang masuk pesawat?

oleh Komarudin diperbarui 06 Nov 2018, 13:15 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2018, 13:15 WIB
Ilustrasi durian (AFP)
Durian buah kontroversial. Di satu sisi disukai, di sisi lain banyak yang muak dengan baunya. Apa alasan durian dilarang masuk pesawat? (AFP)

Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah penumpang maskapai penerbangan Sriwijaya Air jurusan Bengkulu-Jakarta protes. Mereka tak nyaman dengan bau menyengat durian di dalam pesawat.

Kejadian pada Selasa (6/11/2018) ini membuat para penumpang sempat bersitegang dengan petugas Sriwijaya Air yang ngotot tetap ingin mengangkut durian tersebut. Akhirnya, penumpang turun dan menolak terbang sebelum durian ditaksir mencapai 3 ton diturunkan.

Peristiwa serupa bukan kali pertama terjadi. Pada Februari 2018 lalu sempat pula terjadi tiga penumpang diturunkan saat hendak terbang dari Sibolga menuju Kualanamu.

Kejadian tersebut menggambarkan, durian buah yang kontroversial. Di satu sisi banyak orang yang menyukainya, tapi di sisi lain tak sedikit orang muak dengan baunya yang menyengat.

Sesuai aturan keselamatan penerbangan, barang-barang yang diperbolehkan dibawa ke dalam pesawat adalah barang tak termasuk ke dalam kategori berbahaya (dangerous goods item). Barang-barang yang berbau menyengat juga tak diperkenankan dibawa, misalnya, durian, yang akan mengganggu kenyamanan penumpang.

Selain itu, sesuai Peraturan Pemerintah RI No. 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan RI dan Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Udara Nomor 2765/12 Tahun 2010) dilarang keras membawa senapan angin ke dalam pesawat, kecuali senapan anginnya di bawah 4,5 inchi dan dimasukkan ke dalam bagasi, serta dalam keadaan kosong tanpa peluru.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya