Mengenang Masa Kejayaan Banten Lewat Wisata Sejarah

Selain pantai, Banten memiliki wisata sejarah yang menunjukkan peradaban maju pada masanya.

oleh Komarudin diperbarui 07 Nov 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2018, 09:00 WIB
Masjid Agung Banten
Selain pantai, Banten memiliki wisata sejarah yang menarik. Beberapa di antaranya Masjid Agung Banten, Benteng Spellwijk, Keraton Surosowan, Vihara Avalokitsevara. (Dok.Instagram/@dianseruni/https://www.instagram.com/p/Bol3dTTnhmK/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta – Pada masa lalu Banten merupakan daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai. Sebagai kota pelabuhan, masyarakat Banten terbuka terhadap perkembangan dari luar.

Banten bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Salah satu buktinya adalah Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Lebak, yang ditemukan di Kampung Lebak.

Di luar sejarah masa lalunya, Banten memiliki destinasi wisata yang sangat menarik. Pantainya terbilang indah, sebut saja di antaranya Pantai Anyer, Tanjung Lesung, Karang Bolong, Sarwana, Bagedur, dan lainnya.

Di luar wisata pantai, Banten juga memiliki lokasi wisata lainnya, seperti lokasi wisata sejarah yang juga ramai dikunjungi wisatawan. Beberapa di antaranya Masjid Agung Banten hingga Vihara Avalokitsevara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Masjid Agung Banten dan Benteng Spellwijk

kesultanan banten
Masjid Kesultanan Banten atau Masjid Agung Banten merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia.

Masjid Agung Banten

Masjid ini berlokasi di Desa Banten Lama yang berjarak 10 kilometer sebelah utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Hasanuddin, putra pertama Sunan Gunung Jati.

Atap bangunan utamanya bertumpuk lima dan memiliki dua serambi, di sisi utara dan selatan. Di sebelah timur terdapat menara yang memiliki ketinggian lebih dari 24 meter yang terbuat dari bata.

Benteng Spellwijk

Lokasi Benteng Spellwijk tak jauh dari Masjid Agung Banten. Bangunan ini memiliki ketinggi dinding 5 meter. Nama Spellwijk digunakan sebagai penghormatan terhadap Gubernur Jenderal VOC Cornelis Janzoon Spellwijk.

Bentuk bangunan ini menyerupai segi empat dan tiap sisinya dibangun ruang inti atau menara pengintai. Sementara itu, benteng ini dikelilingi parit dengan luas mencapai 10 meter.

Keraton Surosowan dan Vihara Avalokitserva

Keraton Surosowan
Keraton Surosowan (Dok. Instagram/@defnaputra/https://www.instagram.com/p/BBrfFrCxcRC/Komarudin)

Keraton Surosowan

Selain Masjid Agung Banten, Keraton Surosowan juga jadi saksi jayanya kerajaan Banten tempo dulu. Bangunan ini dibangun saat pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin.

Pada masanya, keraton ini menjadi pusat kerajaan dalam menjalankan pemerintahan Kerajaan Banten. Hal tersebut terlihat dalam tata pola yang mengikuti kerajaan Islam lainnya. Misalnya, alun-alun di sebelah utara, masjid agung di bagian barat dan pasar, serta pelabuhan di sisi timur, dan keraton di utara.

Vihara Avalokitsevara

Bangunan ini terletak 15 kilometer arah utara dari Kota Serang, Banten. Letaknya di Kecamatan Kasemen, kawasan Banten Lama.

Vihara ini dibangun sejak abad ke-16 dan memiliki luas mencapai 10 hektare dengan altar Dewi Kwan Im. Versi lain menyebutkan jika vihara ini dibangun pada 1652, yaitu saat masa keemasan kerajaan Banten saat dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya