Liputan6.com, Jakarta – Menjelang bulan Desember, beberapa wilayah Indonesia sudah mengalami musim penghujan. Matahari akan lebih jarang terlihat. Begitu juga dengan beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat (AS), mulai berganti menuju musim dingin yang akan berlangsung sampai beberapa bulan ke depan.
Alaska menjadi salah satu negara bagian AS yang wilayahnya sudah mulai ditutupi oleh salju. Bahkan di kota bernama Utqiagvik mengalami fenomena yang terbilang cukup ekstrem. Seperti dilansir dari International Fox News, Rabu 21 November, kota ini tidak akan terkena sinar matahari sekitar 65 hari kedepan berturut-turut.
Advertisement
Baca Juga
Warga kota paling utara di AS ini terakhir kali menyaksikan matahari tenggelam di 2018 ini pada Minggu, 18 Nobember lalu waktu setempat. Setelah itu matahari tidak akan muncul lagi sampai terbit berikutnya pada 23 Januari 2019. Menurut laman The Weather Channel, Kamis, 22 November, matahari tidak muncul di kota Utqiagvik karena kemiringan bumi yang menjauh dari matahari.
Karena itu, daerah di Lingkaran Arktik yang terletak di dekat Kutub Utara tidak akan tersinari oleh matahari selama dua bulan. Walaupun begitu kota tersebut tak akan sepenuhnya gelap seperti malam hari, karena tetap akan ada cahaya yang cukup untuk melihat benda-benda yang ada di luar.
Para warganet mulai banyak yang mengunggah foto fenomena tanpa matahari yang ternyata biasa terjadi di Alaska ini. Banyak yang beranggapan kalau kota Utqiagvik dan daerah lain di utara Lingkaran Arktik akan gelap total selama 65 hari berturut-turut.
Faktanya, matahari yang berada di enam derajat di bawah cakrawala masih memberikan cahaya yang cukup untuk melihat benda-benda di sekitar. Mungkin Anda tertarik untuk mengunjungi kota Utqiagvik di Alaska yang baru akan mengalami matahari terbit pada akhir Januari 2019 nanti.
Saksikan video pilihan di bawah ini: