Perempuan, Jangan Biarkan Tindak Kekerasan dalam Pacaran

Tindakan kekerasan dalam pacaran bisa dialami semua perempuan, tak peduli latar belakang pendidikan yang dimiliki.

oleh Putu Elmira diperbarui 28 Nov 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2018, 09:00 WIB
Perempuan Harus Tegas Saat Mengalami Kekerasan dalam Pacaran
Hal yang harus perempuan lakukan ketika mendapat tindakan kekerasan dari pacar. (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Kekerasan dalam hubungan dapat menimpa siapa saja dan di mana saja. Adanya kekerasan baik verbal dan non verbal juga kerap terjadi pada kaum perempuan ketika berpacaran. Lantas, apa yang harus dilakukan dalam kondisi demikian?

Tindakan kekerasan saat masih pacaran tak hanya dialami para perempuan yang memiliki pendidikan yang kurang. Kasus tersebut juga tidak jarang menimpa pada semua kaum perempuan. Mahasiswi, pelajar, hingga pekerja mengaku mereka pernah mengalami kekerasan oleh pacar sendiri.

Salah satu contoh kekerasan verbal adalah mengancam dengan upaya mengatur, menyebabkan ketakutan, dan membuat ketergantungan pasangannya dalam jalinan asmara.

Cinta terkadang membutakan mata dan hati seseorang. Tidak sedikit yang takut untuk putus dan akhirnya memilih untuk diam saja tak bicara atau bertindak. Lantas, apa jalan terbaik ketika pasangan melakukan kekerasan saat pacaran?

Jika kekerasan terjadi terus menerus, sebaiknya tinggalkan pasangan Anda. Kekerasan dalam pacaran tidak sehat dapat menjadi awal dari kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga.

Jalinan hubungan haruslah berlandaskan sebuah komitmen. Tak ada guna memilih menjalankan kisah cinta dengan seseorang yang tidak menghargai Anda.

Untuk apa berjuang ketika Anda tidak diperjuangkan oleh pasangan? Anda layak menjalin hubungan yang sehat dan positif dari sosok pasangan yang lebih baik. (Ivana Okta)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya