Liputan6.com, Makassar Seminar Strategi Baru Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Danau Toba memperkenalkan destinasi digital Night Market Parapat. Seminar ini berlangsung di The Rinra Hotel, Makassar, Jumat (7/12/2018).
Night Market Parapat merupakan tempat berkumpulnya anak-anak netizen Generasi Pesona Indonesia (GenPI).
"Atraksinya nggak cuma nature dan culture saja. Ada juga destinasi digital Night Market Parapat yang baru saja di-launching kawan-kawan GenPI Sumatera Utara," ujar Kepala Sub-bidang Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Alfin Merancia, Jumat (7/12/2018).
Advertisement
Tak hanya Alfin yang gencar mempromosikan destinasi digital. Di banyak forum, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga sering mempresentasikan destinasi digital. Destinasi yang heboh di dunia maya, viral di media sosial, dan populer di Instagram.Â
Destinasi digital Night Market yang ada di Parapat pun dijamin Instragamable dan memiliki banyak spot fotogenik.Â
"Silakan berlibur Ke Toba. Jangan lupa mampir ke Night Market Parapat. Tempatnya bagus. Semua sudut adalah surga buat fotografer dan videografer. Banyak angle yang tidak ada di tempat lain. Sangat eksklusif dan semakin mengundang orang datang," ucap Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar, Masruroh.
Anak-anak muda komunitas GenPI di Sumatera Utara membuat konsep pasar sebagai bungkus Destinasi Digital. Desainnya dibuat egaliter, bebas tawar menawar, dan menjadi tempat mengobrol segala hal.
"Jadi bukan hanya sekotak tempat berjumpa buyers dan sellers. Ini juga tempat kreatif, tempat berkumpul, berinteraksi yang melahirkan apa saja yang jadi kekuatan baru karena selalu menggerakkan 3F (Friends, Followers, dan Fans) mereka,"Â kata Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani.
Lebih penting lagi, destinasi digital tersebut menjadi inkubator buat GenPI untuk belajar 2C, yaitu memperkuat creative value dan commercial value. Anak-anak muda millennials itu jadi belajar bermedia sosial yang keren, positif, mengangkat dan mempromosikan kekuatan pariwisata Indonesia. Sekaligus belajar bisnis, menciptakan peluang, dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
Komentar Arief Yahya juga sangat positif. Pasalnya, destinasi digital ini juga mengasah anak-anak muda yang tergabung dalam GenPI untuk terus berkreasi dan berinovasi. Semua didorong mengikuti selera zaman yang makin cepat bergerak.
"Saya ingin menghidupkan minimal 100 Pasar Genpi baru di tahun 2018 ini. Kita kategorikan menjadi tiga, sama dengan portofolio bisnis pariwisata," ujarnya.
Pertama, Destinasi Digital Nature. Berbasis pada alam sebagai objek selfie, seperti pedesaan, sawah, gunung, hutan, pantai, dan semua unsur alam.
Kedua, Destinasi Digital Culture. Mengambil tema karya budaya, seperti heritage, kota lama, kota tua, taman budaya, kuliner, dan busana nusantara.
Ketiga, Destinasi Digital Man-made yang kerap disebut Urban Market untuk di dalam kota. Contohnya, Pasar Kampung Bekelir di Kota Tangerang, Banten, yang dimotori GenPI Kota Tangerang dan GenPI Banten. Destinasi ini memiliki banyak objek selfie dengan gambar-gambar kreatif dan tiga dimensi. Juga food truck dan aneka kuliner modern.
"Saya mengingatkan lagi bahwa untuk mencapai hasil yang luar biasa kita harus selalu menghasilkan ide-ide yang tidak biasa. Inovasi adalah suatu keharusan untuk bisa mengejar ketertinggalan dari pesaing-pesaing kita. Target 17 juta wisatawan mancanegara tahun ini harus kita rebut! Salam Pesona Indonesia!" ucap Arief.
Turut hadir dalam seminar tersebut pakar pariwisata Ike Janita Dewi, Ketua DPD ASITA Sumut Solahuddin Nasution, Akademisi Poltekpar Makassar Windra Aini, dan perwakilan Garuda Indonesia Vonny Fransiska Pinontoan. Semua seakan dibuat penasaran oleh Destinasi Digital Night Market Parapat.
Â
Â
(*)