SDM Jadi Kunci Keberhasilan Pariwisata Indonesia di Era 4.0

Perubahan perilaku wisatawan, terutama wisman, membuat Kementerian Pariwisata bersiap hadapi era 4.0.

oleh Komarudin diperbarui 02 Mar 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2019, 13:00 WIB
WIDT 4.0
Rakornas Kementerian Pariwisata di Hotel Sultan, Jakarta (Liputan6.com/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi kian pesat dan ikut mengubah perilaku pasar, termasuk di dunia pariwisata. Tak bisa dipungkiri semua aspek kini telah bergeser ke arah digital dan melahirkan industri digital era 4.0.

Hal itu diungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata I Tahun 2019 bertema ‘Wonderful Indonesia Digital Tourism (WIDT) 4.0: Transforming Tourism HR to Win The Global Competition in The Industry 4.0 Era’ di Hotel Sultan Jakarta, Kamis, 28 Februari 2019.

Pariwisata era 4.0 ditujukan bagi wisatawan milenial. Hal itu ditandai dengan perubahan perilaku yang cenderung individual. Wisman milenial China yang awalnya dikenal sebagai group tourism, saat ini lebih banyak jadi individual traveler.

“Sekitar 70 persen wisman China adalah individual dengan usia 15-23 tahun sebanyak 23 persen. Kelompok wisatawan milenial saat ini mendominasi negara-negara sumber wisman dunia," ujar Arief.

Saat ini banyak negara telah menyiapkan pengembangan pariwisata era 4.0 di antaranya yang paling sukses adalah Spanyol dan jadi benchmarking. Spanyol telah menerapkan pariwisata 4.0 di beberapa destinasi utamanya dengan membangun ekosistem digital.

"Mulai dari inspiration, arrival, destination, hingga post-trip serba digital yang mencerminkan era tourism 4.0,” ujar Menpar Arief.

Kunci stategi besar dalam pariwisata era industri 4.0, lanjut Arief, adalah sumber daya manusia (SDM). Program pengembangan SDM ini ditetapkan Presiden Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya