Liputan6.com, Tokyo - Pekan lalu, Liputan6.com mendapat kesempatan liputan di Jepang. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk menikmati bermacam kuliner khas Negeri Matahari Terbit itu, salah salah satunya, ramen.
Ramen memang salah satu makanan tradisional paling favorit di Jepang. Ada yang menyebut, ramen awalnya, berasal dari Tiongkok. Makanan ini di Jepang pun sudah sangat mengakar di kalangan masyarakat, seperti makanan pokok mereka.
Bahan dasar dari ramen sendiri adalah mi, ya seperti mi Indonesia. Dan seperti juga mi instan di Indonesia, kuah ramen memegang peranan penting.
Advertisement
Baca Juga
Nikmat atau tidaknya sensasi ramen banyak ditentukan oleh kuahnya. Ada bermacam jenis kuah ramen, seperti tonkotsu, shoyu, miso, atau shio, dengan rasa yang berbeda.
Nah, Liputan6.com menjajal ramen di sebuah kedai ramen di sekitar Stasiun Shinagawa, Tokyo. Kebetulan, lokasinya tidak jauh dari tempat saya menginap.
Tapi, jangan membayangkan kedai ramen merupakan tempat yang asyik untuk nongkrong. Sebab, setelah selesai makan ramen, biasanya pengunjung langsung pergi. Ini untuk memberikan tempat kepada pengunjung lain yang biasanya sudah mengantre di luar kedai.
Pesan Pakai Mesin
Menariknya juga, hampir di setiap kedai Ramen atau makanan apapun, pengunjung memesan makanan melalui mesin. Kita tinggal memencet gambar ramen atau makanan yang kita inginkan, kemudian membayarnya, melalui tempat yang disediakan.
Setelah itu, akan keluar kertas seperti receip dari mesin pemesanan tersebut. Nah, kertas inilah yang kita serahkan ke pelayan, saat mereka menghidangkan makanan ke meja.
Malam itu, saya memesan Ramen dengan campuran ikan sarden kering dan serpihan ikan tuna. Selain ikan, ramen ini juga diberi topping berbagai potongan sayuran khas Jepang.
Rasanya agak asin di mulut. Namun, rempah-rempah yang dicampurkan cukup terasa.
Jika Anda ingin menikmati ramen di Jepang, harus hati-hati. Sebab, ada juga beberapa jenis ramen yang menggunakan kuah atau campuran dari babi, sehingga tidak halal untuk pengunjung muslim.
Advertisement