Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu Calon Presiden (Capres), Prabowo Subianto menjalani serangkaian kegiatan kampanye di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu daerah yang dikunjungi Capres dengan nomor urut 02 ini adalah kawasan Bromo di Jawa Timur.
Dalam unggahan di akun Instagramnya pada 21 Maret 2019, kawasan Gunung Bromo termasuk tempat wisata favorit bagi wisatawan lokal maupun luar negeri.
Dalam unggahan di akun Instagramnya pada 21 Maret 2019, Prabowo terlihat berfoto bersama Asmujiono, yang ternyata punya sejumlah cerita menarik dan bisa dibilang mengagumkan. Siapa Asmujiono?
Advertisement
Baca Juga
"...Saya bertemu dengan saudara Asmujiono, beliau adalah salah satu orang Indonesia pertama yang berhasil mendaki Gunung Everest. Pada saat itu, Asmujiono juga mengumandangkan Adzan di puncak Gunung Everest. Selalu bangga dengan jerih payah dan prestasi Putra-Putri Indonesia yang mengharumkan nama bangsa di kancah dunia," demikian potongan tulisan Prabowo di unggahannya tersebut.
Asmujiono adalah orang Indonesia pertama yang berhasil menaklukkan Everest, puncak gunung tertinggi di dunia. Dilansir dari merdeka.com, ia adalah anak buah Prabowo saat masih tergabung di Korps Pasukan Khusus (Kopassus).
Waktu masih menjabat sebagai Komandan Kopassus pada 1997, ia ikut mensponsori pemberangkatan tiga orang prajurit dalam Tim Nasional Ekspedisi Everest (TNEE)
Mereka adalah Pratu Asmujiono, Sersan Misirin dan Lettu Iwan Setiawan. Ketiga anak buah Prabowo ini tergabung dalam TNEE yang beranggotakan 43 orang dari Kopassus, Wanadri, FPTI, Rakata, dan Mapala UI.
Seperti diketahui, Gunung Everest merupakan puncak tertinggi di dunia, dan juga merupakan gunung tertinggi di dunia dengan pemandangan menakjubkan. Dilansir The Guardian, Everest terletak di perbatasan Nepal-Tibet, dan masuk dalam barisan pengunungan Himalaya.
Kehilangan Mata Kanan
Pratu Asmujiono menjadi anggota tim yang pertama kali berhasil mengibarkan Merah Putih di Puncak Everest, yaitu pada 26 April 1997. Dia tercatat sebagai pendaki ke-662 yang menapaki kaki di Puncak Everest, disusul oleh Misirin di posisi 663.
Namun bagi orang Asia Tenggara, keduanya menjadi orang pertama dan kedua. Misi itu berlangsung selama enam bulan mulai Desember 1996 sampai Mei 1997. Keberhasilan itu harus ditebus Asmujiono yang kehilangan penglihatan mata kanannnya.
Itu terjadi karena ia nekat membuka masker untuk membuktikan diri sebagai orang Indonesia ketika difoto. Alasannya, karena wajah orang Indonesia mirip seperti orang Nepal. Ia juga harus menjaalani proses pemulihan secara fisik dan mental setelah pulang dari ekspedisi tersebut.
Asmujiono kini tinggal di Malang dan ternyata kembali bertemu dengan Prabowo Subianto yang pernah menjadi komandannya saat masih di Kopassus.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement