Mengenal Aturan Pemberian Gelar Keluarga Kerajaan Inggris

Aturan pemberian gelar keluarga Kerajaan Inggris mencakup siapa saja yang boleh menyandang, sampai gelar tertinggi.

oleh Asnida Riani diperbarui 10 Mei 2019, 12:08 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2019, 12:08 WIB
20170617-Kate Middleton di Parade Kerajaan-AFP
Keluarga kerajaan Inggris menyaksikan Trooping the Color Parade di balkon Istana Buckhingham, London, Sabtu (17/6). Trooping the Color Parade adalah acara tahunan untuk merayakan hari resmi ulang tahun Ratu Elizabeth. (CHRIS J RATCLIFFE / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Selama berabad-abad, anggota keluarga Kerajaan Inggris telah menerima gelar demi gelar saat kejadian bersejarah. Tapi, torehan tersebut nyatanya tak jadi satu-satunya alasan untuk memberi gelar pada seorang anggota keluarga kerajaan.

Dilansir dari Cheat Sheet, Jumat (10/5/2019), berdasarkan aturan pemberian gelar kerajaan, ratu bisa memberi ranking pada anggota keluarganya. Berikut regulasi dan gelar apa saja yang bisa diberikan sang ratu.

Ketika berbicara tentang memberi gelar kerajaan, ratu bisa melakukan segala hal yang dikendaki. Gelar ini bisa diberikan pada siapapun yang ia inginkan dan berhak menyematkan gelar apapun pada orang tersebut.

Walau demikian, Ratu Elizabeth II diketahui sangat menghormati tradisi dalam memberi gelar kerajaan. Ia akan benar-benar cermat melihat keadaan dan berkaca pada keputusan para penguasa terdahulu.

Dukedom adalah gelar Kerajaan Inggris tertinggi dengan posisi langsung di bawah penguasa saat itu. Secara tradisional, gelar ini diberikan pada anak lelaki dan cucu lelaki penguasa saat menikah atau mengalami kejadian luar biasa yang, seperti biasa, menyertakan sebuah lokasi di bawah kuasa kerajaan.

Lalu, istri-istri tak mengambil nama belakang suami mereka, melainkan gelar kerajaan. Jadi, jika seseorang adalah duke, istrinya akan jadi duchess. Begitu juga dengan anak-anak mereka yang akan mengikuti gelar kerajaan sang ayah. Misal, secara teknis, Pangeran George bergelar Prince George of Cambridge.

Penguasa tak menyimpan gelar dukedom mereka. Setelah naik tahkta, seperti Pangeran Charles dan Pangeran William di masa mendatang, mereka akan dikenal dengan His Majesty dan gelar dukedom bakal diberikan pada suksesor mereka.

Kemudian, ada gelar-gelar tertentu yang hanya diberikan pada pewaris takhta. Misal, Prince of Wales hanya bisa diberikan pada pewaris takhta Wales. Anak lelaki dan perempuan penguasa juga memiliki kualifikasi untuk mendapatkan gelar-gelar khusus berdasarkan aturan Kerajaan Inggris.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menikah dengan Pangeran Tak Bikin Seseorang Jadi Putri

Meghan Markle, Pangeran Harry, dan Ratu Elizabeth
Meghan Markle, Pangeran Harry, dan Ratu Elizabeth (Foto: John Stillwell / POOL / AFP)

Berdasarkan aturan resmi, gelar putri akan diberikan pada mereka yang memiliki pertalian darah dengan penguasa. Tapi, ada beberapa pengecualian, termasuk saat menikah dengan Prince of Wales.

Di lingkungan keluarga Kerajaan Inggris, reputasi sangat penting, terutama ketika menamai bayi keluarga kerajaan atau memiliki gelar resmi. Ratu sangat tak suka anggota keluarganya mengemban gelar tertentu dengan reputasi buruk.

Ratu Elizabeth bisa memberi gelar kerajaan apapun, termasuk duke dan duchess, baron dan baroness, viscount dan viscountess, atau earl dan countess. Setiap penentuannya dilaporkan selalu diputuskan ratu dengan petimbangan panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya