Deputi Kemenpar dan Tiga Dosen Poltekpar Palembang Raih Sertifikat AHLEI

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar bersama Tiga dosen di Poltekpar Palembang, meraih sertifikat dari American Hotel and Lodging Educational Institute (AHLEI)

oleh Reza diperbarui 16 Jul 2019, 15:06 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2019, 15:06 WIB
Kemenpar
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar bersama Tiga dosen di Poltekpar Palembang, meraih sertifikat dari American Hotel and Lodging Educational Institute (AHLEI)

Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar bersama Tiga dosen di Poltekpar Palembang, meraih sertifikat dari American Hotel and Lodging Educational Institute (AHLEI). Mereka mengikuti masa pelatihan selama sepekan dan menjalani ujian selama lima hari.

Direktur Poltekpar Palembang, Zulkifli Harahap, menilai sertifikasi CHE dari AHLEI sangat penting. Karena, berdampak pada peningkatan kualitas mahasiswa yang langsung berinteraksi dengan dosen.

“Dosen pada praktiknya memiliki tugas berat. Oleh karena itu, mereka perlu meningkatkan kualitas diri agar bisa meningkatkan kualitas mahasiswanya melalui perkuliahan. Mereka perlu menjadi sosok profesional yang berdedikasi untuk memajukan pendidikan tinggi dalam hal ini vokasi kepariwisataan,” kata Zulkifli, Selasa (16/7).

AHLEI merupakan institusi nonprofit yang berdiri sejak tahun 1953. Anggota America Hotel and Lodging Association (AHLA) juga melaksanakan pendidikan di bidang Hospitalily Educator. Serta sertifikasi profesional di berbagai tingkat dengan mengutamakan kualitas.

Institusi ini memiliki reputasi yang telah diakui secara internasional dengan melakukan afiliasi ke perguruan tinggi atau lembaga pendidikan dan hotel di lebih dari 54 negara.

“Program pelatihan CHE dirancang sebagai bentuk pengakuan yang menilai para dosen atau tenaga pendidik dari aspek pengetahuan (knowledge) pengalaman mengajar (experience) serta standar-standar lain yang telah ditentukan oleh institusi tersebut. Dari pengakuan professional CHE itu, kita harap bisa meningkatkan kinerja dosen atau tenaga pengajar,” terangnya.

Zulkifli menambahkan, yang diajarkan oleh CHE selama masa pelatihan meliputi implementasi pengajaran. Mulai perencanaan, komunikasi umum di kelas, hingga membangun budaya yang positif kepada mahasiswa di kelas.

"Kita dikenalkan dengan INTRO; Interest, Need, Time, Range dan Objective. Kita berlatih membangun minat mahasiswa agar tertarik dengan pelajaran, memberi pemahaman kenapa mereka membutuhkan pelajaran tersebut, berapa lama waktu yang dibutuhkan, menerapkan diskusi kelompok dan mendemonstrasikannya, serta menilai secara objektif tentang yang harus dilakukan mahasiswa di akhir pelajaran,” terangnya.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani sependapat dengan Zulkifli.

“Sertifikat ini membuat dosen Poltekpar Palembang tidak hanya berkompetensi, tetapi juga semakin berkualitas. Hal ini tentu sangat penting buat seorang pengajar dan kampusnya. Kita berharap hal seperti ini bisa diikuti dosen lain,” paparnya.

Giri Adnyani yang juga mendapat sertifikat CHE, mengatakan sertifikasi ini terkait dengan program 3C. “Kelulusan meraih CHE memiliki banyak manfaat. Pertama meningkatkan citra dosen. Dosen yang memegang sertifikat ini menjadi "internationally recognized", sekaligus meningkatan citra institusi Poltekpar,” paparnya

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga memberikan apresiasinya buat Poltekpar Palembang.

“Prinsipnya, jika ingin mendapatkan sumber daya yang bisa bersaing secara global, berarti standar yang digunakan juga harus global. Poltekpar Palembang sudah menaikkan gade dosen. Kita harapkan imbasnya ke mahasiswa. Agar pariwisata Indonesia, khususnya Palembang, bisa memiliki SDM berkualitas juga,” paparnya.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya