Bahaya Tertidur Saat Pesawat Lepas Landas dan Hendak Mendarat

Sejumlah orang memiliki kebiasaan tertidur saat pesawat lepas landas atau hendak mendarat. Ternyata, hal itu tak disarankan

oleh Putu Elmira diperbarui 01 Agu 2019, 08:04 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2019, 08:04 WIB
Ilustrasi traveling
Ilustrasi traveling. Sumber foto: unsplash.com/Gerrie van der Walt.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat menjadi salah transportasi yang bisa jadi alternatif untuk bepergian karena dinilai lebih cepat. Tak hanya efisien dalam waktu, pesawat juga memiliki fasilitas baik yang menunjang kenyamanan para penumpang.

Jika Anda pengguna setia transportasi udara ini, pasti tidak asing lagi dengan istilah landing dan take off. Biasanya para penumpang memiliki kebiasaan tidur saat pesawat sedang lepas landas atau hendak mendarat.

Namun, pernahkah Anda dibangunkan oleh awak kabin untuk tidak tidur sesaat sebelum landing atau take off? Hal itu lantaran tertidur pada masa tersebut berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

Dilansir dari Instagram @ap_airport, saat lepas landas dan mendarat terjadi pergantian tekanan udara pada kabin pesawat yang signifikan dan memiliki dampak terhadap indra pendengaran Anda. Saat dalam kondisi terjaga, telinga dapat menyesuaikan perubahan tekanan udara secara alami. Namun jika Kamu tertidur, telinga tidak dapat menyesuaikan tekanan udara secara maksimal.

Menurut MedlinePlus, situs informasi kesehatan National Library of Medicine, tidur saat pesawat mendarat atau lepas landas dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, salah satunya kerusakan permanen pada telinga Anda. Alasannya, perubahan ketinggian yang cepat akan mempengaruhi tekanan udara di telinga yang menyebabkan keadaan vakum (hampa udara) di tabung Eustachius sehingga telinga terasa tersumbat dan berdengung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mengatasi Agar Tidak Tidur

Ilustrasi
Ilustrasi terkena jet lag saat traveling. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Seorang apoteker Inggris Angela Chalmers juga menjelaskan bahwa tekanan udara di dalam pesawat berubah dengan cepat saat lepas landas dan mendarat sehingga menyebabkan teliga terasa tersumbat. Hal ini dapat memicu efek seperti pusing, infeksi telinga, kerusakan gendang telinga, dan yang terburuk, mimisan dan gangguan pendengaran.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol diri agar tetap terjaga. Salah satunya Anda dapat mengunyah permen karet atau mengisap permen untuk dapat menyesuaikan tekanan udara secara maksimal saat hendak mendarat ataupun lepas landas. Tak heran, pramugari sering menawari Anda saat boarding, kan?

Sebagian orang juga menghadapi kebosanan dengan menonton film, membaca majalah atau novel, atau bahkan menikmati pemandangan indah dari jendela pesawat. Anda juga harus memperkirakan kapan waktu mendarat dan menghindari tidur saat waktu mendarat sudah dekat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya