Liputan6.com, Jakarta - Sudah lama sejak gempa tercatat sebagai bencana yang melanda sejumlah negara. Ya, di samping Indonesia, wilayah di belahan dunia lain juga acap kali jadi 'korban' amukan guncangan dengan skala berbeda.
Sebelum penjelasan ilmiah sebab terjadinya gempa ditemukan, bencana ini sering kali dikaitkan dengan ragam mitos, cerita legenda, bahkan kepercayaan kuno. Berikut beberapa di antaranya yang dirangkumkan Liputan6.com dari berbagai sumber Sabtu (3/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Kepercayaan masyarakat India dan Tiongkok
Bgs.ac.uk memuat masyarakat India dan Tiongkok kuno percaya bahwa Bumi ditopang beberapa gajah yang berdiri di belakang seekor penyu. Penyu ini berbaring di atas seekor kobra sembari menggendong Bumi dengan tempurungnya.
Ketika salah satu hewan ini bergerak, maka Bumi pun bergetar dalam getaran yang besarnya tak bisa diprediksi. Pergerakan salah satu hewan ini dipercaya sebagai sebab gempa,
Babad Tanah Bali
Hampir serupa dengan mitos sebelumnya, masyarakat lokal Bali percaya makhluk mitologi bernama Bedawangnala dengan wujud kura-kura raksasa yang bersemayam di dasar bumi dan jadi perlambang magma di bawah gunung berapi.
Ia diikat oleh dua ekor naga bernama Anantabhoga dan Basuki. Anantabhoga melambangkan tanah, sedangkan Basuki merupakan simbol air. Jika Bedawangnala menggeliat dan memicu erupsi gunung berapi, Anantabhoga juga ikut bergerak. Pergerakan Anantabhoga inilah yang dipercaya menyebabkan gempa bumi.
Apabila pergerakan Bedawangnala semakin aktif, giliran Basuki yang terusik dan turut bergerak pula. Dari pergerakan itu, bukan gempa yang terjadi, melainkan tsunami.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Monster Dipercaya Jadi Penyebab Gempa
Monster kepercayaan masyarakat Jepang
Namazu, makhluk mitologi berupa monster ikan lele yang hidup di bawah daratan dipercaya masyarakat Jepang sebagai penyebab gempa. Kepercayaan ini sempat dituangkan dalam ilustrasi, di mana orang-orang menghukum sang monster atas gempa besar yang terjadi di tahun 1855.
Lahirnya Raja Baru
Pada tahun 1256 Saka atau 1334 Masehi, Jawa Timur pernah mengalami gempa besar. Serat Pararaton, sebuah kitab naskah Sastra Jawa Pertengahan yang digubah dalam bahasa Jawa Kawi, memaknai gempa bumi itu sebagai penanda perubahan bahwa akan lahir seorang calon raja besar.
Pada masa tersebut, Hayam Wuruk —bersama Mahapatih Gajah Mada— yang nantinya jadi raja yang berhasil membawa Kerajaan Majapahit meraih kejayaan, bahkan sebagai kerajaan terbesar, lahir ke Bumi.
Poseidon
Mitologi Yunani mempercayai keberadaan Poseiden yang merupakan dewa laut. Dewa ini punya nama lain, yakni pembuat gempa. Menggunakan trisula, saat murka, Poseidon akan menancapkan senjatanya dan membuat Bumi berguncang.Â
Advertisement