Udang Selingkuh yang Hanya Ada di Papua

Udang selingkuh merupakan kuliner yang disebut hasil perselingkuhan udang dan kepiting.

oleh Asnida Riani diperbarui 19 Agu 2019, 14:01 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2019, 14:01 WIB
Udang Selingkuh
Udang Selingkuh, makanan khas Papua Barat (Liputan6.com/sumber foto: akun instagram @aidan_darwinds)

Liputan6.com, Jakarta - Kekayaan Papua, sama seperti wilayah lain di Indonesia, juga tentang ragam kuliner menggugah selera. Satu di antara banyak sajian khas pulau di timur Indonesia ini yang mesti dicoba adalah udang selingkuh.

Melansir dari Antara, Senin (19/8/2019), disebut udang selingkuh, lantaran sekilas hewan yang jadi bahan baku hidangan ini bertubuh seperti udang kebanyakan, tapi punya capit besar layaknya kepiting.

Keunikan paras tersebut dianggap sebagai hasil perselingkuhan udang dan kepiting. Hewan unik yang kemudian dimasak jadi kuliner khas Papua ini hanya didapati di Goa Togece Kampung Parema, Distrik Wesaput, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Meski warna aslinya biru sedikit transparan, hewan air tawar ini bakal berubah warna jadi jingga usai dicuci dan direbus. Tampilannya akan sangat mirip dengan kepiting atau lobster yang hidup di laut lepas.

Dikutip dari Good News from Indonesia, tekstur udang selingkuh hampir sama dengan udang pada umumnya, hanya saja daging jenis udang satu ini lebih lembut dan punya sedikit rasa manis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Disajikan dengan Minim Bumbu

Kuliner Papua
Udang selingkuh, kuliner khas Wamena, Papua. (dok. Instagram @alexarahayu/https://www.instagram.com/p/BFnuEUxuDdf/)

Udang selingkuh biasanya disajikan dengan cara dibakar ditambah bumbu minim, yakni hanya garam. Itu pun kalau benar-benar dibutuhkan. Pasalnya, rasa alami sedikit manis dari hewan ini membuatnya sudah lezat disantap.

Penyajian udang selingkuh biasanya dilengkapi nasi hangat dan sayur bunga pepaya atau kangkung. Kian lezat dengan kombinasi sambal colo-colo yang bercita rasa pedas-manis.

Bila ingin membawa pulang udang selingkuh yang mentah, Anda bisa berburu hewan satu ini di sejumlah pasar tradisional di kota Wamena dengan harga mulai dari Rp100 ribu, sementara bila sudah dimasak di restoran, harganya bisa mencapai Rp300 ribu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya