Penjualan Batik Tulis Sekar Jagad Terganggu Kasus Pembakaran

Motif batik sekar jagad merupakan kebanggaan pembatik di Pamekasan lantaran motifnya yang rumit.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2019, 18:03 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 18:03 WIB
Penjualan Batik Sekar Jagad Terganggu Kasus Pembakaran
Selendang batik yang dikenakan Bella Saphira bermotif sekar jagad. (dok. Instagram @bellasaphiraofficial/https://www.instagram.com/p/BojUqSMnhYl/Dinny Mutiah)

Pamekasan - Sebagian perajin dan pedagang batik tulis di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mengaku, penjualan batik tulis Sekar Jagad terganggu kasus pembakaran yang dilakukan sekelompok pengunjuk rasa di wilayah itu. Selama ini, motif batik tersebut menjadi unggulan para perajin batik.

"Dulu penjualan jenis batik itu lancar. Setiap kios, para pedagang pasti menyediakan batik 'Sekar Jagad' karena motif batik ini yang paling populer," kata pengurus Asosiasi Profesi Batik dan Tenun Nusantara (APBTN) Buana Ahmad Zaini di Pamekasan, Senin, 23 September 2019, dilansir Antara.

Aksi kasus pembakaran batik yang dilakukan oleh sekelompok orang saat berunjuk rasa di depan kantor Pemkab Pamekasan pada 18 September 2019, berpengaruh secara tidak langsung pada penjualan batik tulis Sekar Jagad.

"Saya khawatir, dampak tidak baik ini akan berkelanjutan, karena terus terang program promosi batik yang dicanangkan Pemkab Pamekasan dalam rangka mengangkat hasil kerajinan warga, kami rasakan selama ini memang berbuah manis," kata Zaini.

Aksi pembakaran batik tulis motif Sekar Jagad itu dilakukan oleh sekelompok orang saat berunjuk rasa di kantor Pemkab Pamekasan memprotes rendahnya harga tembakau.

Dalam aksi itu, para pengunjuk rasa membakar batik motif Sekar Jagad, yakni batik tulis khas Pamekasan yang selama ini menjadi kebanggaan para perajin batik di wilayah itu.

Aksi pembakaran oleh pengunjuk rasa itu selanjutnya terpublikasi secara massif di media, sehingga menuai protes para perajin dan pedagang batik tulis di wilayah itu.

Juru bicara pengunjuk rasa Zaini Werwer kala itu menjelaskan, aksi pembakaran itu sebagai bentuk kekecewaan atas kepemimpinan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. Pasalnya, batik Sekar Jagad dijadikan seragam yang bersangkutan saat mencalonkan diri sebagai calon kepada daerah bersama wakilnya Raja'e.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pembatik Kecewa

Penjualan Batik Sekar Jagad Terganggu Kasus Pembakaran
Ilustrasi batik sekar jagad. (dok. Instagram @saudagarbatiknusantara/https://www.instagram.com/p/BwCnRauBlLa/Dinny Mutiah)

Para perajin dan pedagang batik tidak terima dengan aksi pengunjuk rasa. Menurut mereka, motif batik itu ada jauh lebih dahulu sebelum menjadi seragam pasangan Bupati Baddrut Tamam dan wakilnya Raja'e.

Pembakaran terhadap batik tulis motif Sekar Jagad menurut para perajin, bukan melecehkan Bupati Baddrut Tamam dan Wabup Raja'e, akan tetapi para perajin, karena batik itu merupakan hasil karya seni.

"Siapapun tidak akan terima, jika hasil karya seninya dibakar dan disobek seperti itu," kata perajin batik lainnya Ahmadi.

Apalagi, sambung perajin asal Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan itu, batik motif Sekar Jagad merupakan motif asli Pamekasan dan paling rumit dalam hal pengerjaannya.

Ahmadi dan para perajin batik tulis lainnya berharap, pihak-pihak berwenang segara mengambil langkah sebagai upaya untuk menetralisir keadaan, dari aksi yang telah menyebabkan keadaan kurang baik dan kurang menguntungkan para perajin batik tulis di Pamekasan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya