6 Kawasan Wisata Jakarta Pusat yang Ramah bagi Pejalan Kaki

Tak perlu takut macet jika ingin berlibur ke Jakarta Pusat, ada alternatif lain yakni walking tour.

oleh Putu Elmira diperbarui 14 Okt 2019, 13:03 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2019, 13:03 WIB
Car Free Day Ditiadakan
Sebuah mobil melintas di sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (11/8/2019). Pemprov DKI meniadakan Hari bebas kendaraan atau car free day (CFD) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin karena bertepatan dengan Idul Adha. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar jalan-jalan di Jakarta Pusat? Mungkin hanya pusat perbelanjaan Sarinah atau Mal Plaza Indonesia dan Grand Indonesia. 

Mungkin juga mendengar kata Jakarta Pusat saja sudah membuat Anda malas karena terkenal dengan kemacetannya. Anda tidak sepenuhnya salah, karena kawasan ini menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian Jakarta sehingga tak heran bila menjadi sangat ramai.

Tapi, ada satu alternatif yang dapat membuat Anda terhindar dari hiruk pikuk tersebut. Terkenal pula dengan trotoar yang mumpuni, Anda bisa berwisata sambil menyehatkan badan ke beberapa lokasi yang menyimpan banyak sejarah dan informasi menarik.

Tak hanya Monas atau Museum Gajah yang bisa Anda kunjungi. Kini, Suku Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jakarta Pusat juga telah menyediakan program Enjoy Jakarta Walking Tour.

Program ini memungkinkan Anda untuk menikmati delapan hingga sepuluh lokasi per rutenya. Terdapat enam rute yang ditawarkan, jarak yang akan ditempuh berkisar dua hingga tiga kilometer.

Berikut adalah enam rute tempat wisata di Jakarta Pusat yang dapat Anda tempuh untuk dapat menikmati sisi lain wilayah Bundaran HI ini dengan lebih intim.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pasar Baru

Misa Natal di Gereja "Ayam" Pasar Baru
Pohon Natal yang terbuat dari pipa besi serta dihiasi bola bola dan lampu berwarna warni terpasang di depan Gereja "Ayam" GPIB Pniel, Jakarta, Rabu (24/12/2014). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Wilayah pertama yang dapat Anda lalui adalah Pasar Baru. Bermula di titik awal Stasiun Juanda, Anda akan berjalan ke sembilan lokasi selama dua kilometer.

Di rute ini, Anda bisa berwisata kuliner pula karena setelah Stasiun Juanda, Anda akan berjalan ke Soto Padang H. St. Mangkuto. Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke Toko Lee Ie Sang, Bistro Bakery, Gereja PNIEL, Bakmi Gang Kelinci dan Cakwe Ko Atek.

Melihat salah satu keberagaman Jakarta, Anda selanjutnya akan berkunjung Vihara Sin Tek Bio lalu ke Toko Kompak. Di rute ini, titik akhirnya adalah Museum Antara.


City Center

Monumen Nasional (Monas)
Monumen Nasional (Monas) ramai dikunjungi warga saat libur sekolah (Liputan6.com/Komarudin)

Di rute ini, Anda bisa mengetahui sejarah yang berbau politis. Titik awalnya adalah Museum Nasional Indonesia, lalu dilanjutkan ke Gedung Mahkamah Konstitusi. Tak ketinggalan, Anda juga bisa melewati Taman Istana Merdeka dan menuju ke ikon Jakarta, Monumen Nasional (Monas).

Sudah setengah jalan, Anda bisa melihat gedung Mahkamah Agung. Setelahnya, wisata kuliner di Jalan Veteran juga patut dicoba, salah satunya adalah Es Krim Italia Ragusa. Tak berhenti di situ, Anda bisa berjalan lagi menuju Masjid Istiqlal dan berakhir di Katedral Jakarta.


Skyscraper

20160812-HUT-Kemerdekaan-Jakarta-Patung-Kuda-Arjuna-Wijaya-FF
Petugas konservasi melakukan perawatan patung Arjuna Wijaya atau Asta Brata di depan Gedung Kemenpar, Jakarta, Jumat (12/8). Perawatan dilakukan untuk mempercantik Ibu Kota jelang HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Rute ini adalah salah satu yang rute dengan jarak yang cukup panjang, yakni 2,9 kilometer. Tapi, di sini Anda bisa menemukan berbagai sejarah dan pusat perekonomian di Jakarta Pusat. Berada di sekitaran Jalan M.H. Thamrin, Anda bisa memulai perjalanan dari Gedung Sapta Pesona. Lalu, lanjut ke Patung Arjuna Wijaya dan Mohammad Husni Thamrin.

Setelahnya, Anda bisa mengunjungi Bank Indonesia, lalu berlanjut ke Jalan Sabang untuk melakukan wisata kuliner. Bergeser sedikit dari Jalan Sabang, Anda bisa mengunjungi Sarinah, pusat belanja pertama di Jakarta.

Kemudian, Anda akan melewati juga Djakarta Theatre. Selama perjalanan, Anda bisa lihat gedung-gedung pencakar langit yang menjulang.

Tak lengkap rasanya jika sudah di Jakarta Pusat, tapi tak mengunjungi Bundaran HI. Anda akan melewati itu, lalu berjalan lurus untuk menuju titik akhir Terowongan Kendal.


Weltevreden

Gedung AA Maramis yang berada di bawah pengelolaan Kementerian Keuangan. (Dok Kemenkeu)
Gedung AA Maramis yang berada di bawah pengelolaan Kementerian Keuangan. (Dok Kemenkeu)

Jarak 2,2 kilometer akan membawa Anda melihat bangunan-bangunan penuh perjuangan. Bermula dari Monumen Pembebasan Irian Barat, Anda bisa berjalan lurus lagi menuju ke Gedung AA Maramis. Setelahnya, Anda dapat berkunjung ke SMA Boedoet.

Tempat keempat yang bisa Anda lewati dalam rute ini adalah Gedung Kimia Farma, Gallery Market, Gedung Kesenian Jakarta. Jarang terdengar, Anda juga bisa mengunjungi Gedung Filateli yang dulunya adalah kantor pos. Lalu, Anda bisa ke Sekolah Santa Ursula, dilanjutkan ke Katedral Jakarta dan berhenti di Masjid Istiqlal.


Menteng Prominent Residence

20151129-Taman Suropati-Jakarta-Angga Yuniar
Pengunjung menikmati suasana bersama keluarga di Taman Suropati, Jakarta, Minggu (29/11/2015). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteng selama ini cukup dikenal sebagai kawasan elit. Tapi, di sini Anda bisa melihat sisi lainnya dengan berjalan kaki. Bermula dari Taman Suropati, Anda bisa berlanjut ke Museum Naskah Proklamasi. Kemudian, Anda akan diajak bernostalgia ke Sekolah Obama atau SDN 1 Menteng yang menjadi tempat mantan presiden Amerika bersekolah dulu.

Setelahnya, hijau dedaunan dapat Anda lihat di Taman Menteng, lalu ke Boulevard Teuku Umar. Lalu, Anda bisa juga berkunjung ke kediaman presiden kedua Indonesia, Soeharto.

Puas berkunjung ke kediaman Soeharto, Anda bisa makan pula di lokasi selanjutnya, yaitu Tugu Kunskring. Kurang lebih 2,7 kilometer Anda telah berjalan, titik terakhir rute ini adalah Masjid Cut Meutia.


Diversity

Gereja Katedral Sediakan Lahan Parkir Saat Idul Adha
Umat muslim yang akan menunaikan salat Idul Adha di Masjid Istiqlal memarkirkan kendaraan mereka di halaman Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (11/8/2019). Untuk membantu jemaah melaksanakan ibadah, Katedral menyediakan lahan parkirnya dan mengundurkan waktu ibadah Misa. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Rute ini dinamakan "Keberagaman" karena lokasi yang akan Anda kunjungi adalah tempat ibadah berbagai agama. Ingin menunjukkan keberagaman Jakarta, Anda akan berjalan sejauh 2,9 kilometer dan berkunjung ke sembilan tempat.

Berawal dari Masjid Istiqlal, selanjutnya Anda bisa mengunjungi Gereja Katedral Jakarta. Kemudian, ke Jembatan Pasar Baru. Setelahnya, Anda akan berkunjung ke Hare Krishna Temple. Masih di sekitaran Pasar Baru, lokasi selanjutnya adalah Sai Center Pasar Baru.

Mungkin jarang Anda dengar, tempat lain yang dapat Anda kunjungi adalah Sikh Temple dan Yehuwa Witnesses. Hampir selesai, Anda bisa berkunjung pula ke Vihara Sin Tek Bio dan berakhir di Gereja Ayam (PNIEL). (Novi Thedora)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya