Liputan6.com, Jakarta - Seorang lelaki berusia 36 tahun asal Nepal menjadi pendaki tercepat setelah mendaki 14 puncak gunung tertinggi di dunia. Berbeda dengan pendaki lain yang butuh waktu bertahun-tahun, lelaki bernama Nirmal Purja ini hanya butuh enam bulan.
Nirmal Purja tersebut menaklukkan Gunung Shishapangma yang berketinggian 8.027 meter di Tibet dalam waktu enam bulan. Seminggu sebelumnya, ia berhasil menaklukkan Gunung Annapurna I lewat "Project Possible", seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 30 Oktober 2019.
Advertisement
Baca Juga
Badan Mingma Sherpa of the Seven Summit Treks menyatakan, Purja ditemani tiga sherpa pendaki ke Puncak Sishapangma. "Misi berhasil," tulis Purja dalam unggahan Instagram pribadinya dari puncak yang berada di Tibet itu yang merupakan gunung tertinggi ke-14 di dunia.
Badan Mingma Sherpa menyatakan, semua pendaki sedang dalam perjalanan ke base camp. Mereka diharapkan kembali ke Kathmandu pekan ini.
"Ini rekor dunia," kata dia.
Setelah mendaki Annapurna, puncak tertinggi kesepuluh di dunia, pada 23 April, Purja naik puncak berketinggian 8.000-an meter lainnya, yakni Dhaulagiri, Kanchenjunga, Everest, Lhotse, dan Makalu pada bulan berikutnya. Purja kemudian pergi ke Pakistan untuk mendaki Nanga Parbat, Gasherbrum I, Gasherbrum II, K2, dan Broad Peak.Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
30 Pendaki
Purja mendaki lagi dua puncak di Nepal - Cho Oyu dan Manaslu, sebelum menuju Tibet, kata Badan Mingma Sherpa itu. Delapan dari 14 puncak tertinggi di dunia ada di Nepal, lima lainnya di Pakistan dan satu di Tibet.
Para pakar panjat gunung mengatakan, hanya tiga puluhan pendaki saja yang sejauh ini telah menaklukkan semua dari 14 puncak itu. Rekor tercepat sebelum ini dipegang pendaki Korea Selatan Kim Chang-ho dalam waktu tujuh tahun, 10 bulan dan enam hari.
Purja, yang pernah bertugas pada pasukan khusus Inggris Gurkha dari Nepal, Mei 2019 lalu, mengambil foto antrean panjang pendakian Puncak Everest yang merupakan tertinggi di dunia. Foto tersebut kemudian menjadi viral dan mengundang kecaman dari para pendaki lantaran dikhawatirkan antrean panjang mengancam keselamatan.
Foto itu menyebabkan pemerintah Nepal menyusun aturan baru pendakian yang bertujuan mengurangi antrean pendakian di Everest. Pemerintah Nepal akan mengizinkan pendaki bila sudah membayar 11 ribu dolar AS.
Advertisement