Liputan6.com, Jakarta - Pizza dikenal sebagai hidangan asal Italia. Makanan tersebut sudah mendunia, termasuk di Indonesia. Restoran yang menyajikan piza juga menjamur dan variasi toping di atasnya semakin bervariasi.
Selain piza dari Italia, Anda penggemar piza juga bisa mencoba sensasi rasa pizza asal Amerika. Piza di Amerika di sebut Pinsa. Dilansir dari Independent.co.uk, Minggu, 23 Februari 2020, pinsa bukan lagi makanan baru dari Amerika. Pinsa telah ada sejak zaman Romawi kuno.Â
"Kisah yang dipusingkan orang tentang pina adalah pizza yang paling kuno dari Roma," kata chef pizza New York City Lou Tomczak.
Advertisement
Baca Juga
Anda mungkin bisa menemukan pizza Italia di mana-mana dengan mudah. Berbeda dengan pinsa. Bahkan di Amerika sendiri cukup sulit mendapatkan restoran yang menjual pinsa.
"Yang paling dekat akan Anda temukan di Roma, di toko roti seperti forno campo de fiori atau forno roscioli," sambung Lou.
"Adonan pinsa sangat lapang dan sangat renyah. Jadi rasanya seperti menggigit awan dengan lapisan kulit bawah yang dipanggang dengan baik," jelasnya mendeskripsikan tekstur pinsa. "Jadi itu semacam keajaiban tekstur," katanya lagi.
Meski teknik pembuatan pizza dan pinsa sudah ada selama ratusan tahun lalu. Hidangan pinsa asal Amerika sendiri cenderung baru jadi tren, apalagi di kalangan generasi milenial.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Bahan yang Berbeda
Berbentu roti dan memang hampir sama persis dengan pizza. Namun, Lou Tomczak menjelaskan untuk bahan yang digunakan pada pinsa nyatanya berbeda dengan piza.
Tomczak mengatakan faktor pembeda itu adalah campuran tepung pada pinsa yang mengandung kedelai atau tepung beras. Sementara, bahan utama pizza Italia biasanya menggunakan tepung gandum.
Selain itu, cara pembuatannya juga berbeda. Pinsa tidak digulung dan dilemparkan ke udara seperti piza. Hal itu karena kandungan air pada pinsa lebih banyak. Jadi tanpa dilayangkan ke udara, adonan pinsa dibentuk pipih hanya dengan ditekan-tekan. (Adhita Diansyavira)
Advertisement