Liputan6.com, Bandung Sektor pariwisata di Indonesia termasuk Jabar ikut terkena dampak dari pandemi COVID-19. Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar mengatakan tingkat okupansi hotel dan restoran di Jabar mengalami penurunan yang cukup siginifikan sejak Februari lalu.
Baca Juga
"Ini mengakibatkan penurunan tingkat pendapatan hotel dan hunian sebesar 25 sampai 50 persen okupansi dan penurunan harga 10 sampai 15 persen," ujar Herman.
Advertisement
Dia pun mengusulkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan pemerintah daerah di 27 kabupaten/kota se-Jabar membuat suatu keputusan atau sikap bersama yang mendukung bertahannya ekosistem pariwisata khususnya hotel dan restoran.
"Harus ada keputusan bersama, seperti soal penurunan (keringanan) pajak, pengalihan anggaran promosi wisata, dan sebagainya," tutur Herman.
PHRI Jabar pun berharap pemerintah dan pelaku industri pariwisata lainnya di Jabar aktif melakukan kampanye positif dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19 serta menerapkan SOP kerja yang memberikan rasa aman, nyaman, dan tenang terhadap kolega, klien, dan pelanggan.
Kepada perbankan, PHRI Jabar berharap agar cicilan ke bank bisa diringankan melalui keputusan pemerintah pusat yang didorong oleh pemerintah daerah. Sebab, industri perhotelan merupakan industri padat modal kerja serta melibatkan pelaku mitra UKM sebagai pendorong ekonomi rakyat.
Pemprov Jabar Minta Rincian Kerugian
Usai mendengar aspirasi tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja akan menginstruksikan PHRI Jabar dan pelaku pariwisata lainnya untuk merinci perhitungan kerugian maupun pengeluaran yang harus dikeluarkan hotel dan restoran di setiap bulan atau tahunnya.
"Saya akan mengundang lintas sektor untuk menginformasikan hal yang tadi kita bicarakan," ujar Setiawan.
Setiawan pun menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan berupaya mengakomodir usulan PHRI Jabar yang berada dalam koridor kewenangan gubernur.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar Dedi Taufik sementara itu menyatakan, pihaknya akan mengirim surat kepada pemerintah pusat melalui kementerian terkait agar pariwisata di Jabar turut menjadi perhatian dalam pemberian diskon dan insentif sektor pariwisata.
Menurut Dedi, Jabar memiliki 1.224 destinasi wisata baik wisata alam, buatan maupun budaya.
"Kita ingin pemerintah pusat pun mendengar keluhan para pelaku pariwisata di wilayah Jawa Barat akibat mewabahnya virus Corona," ujarnya.
Advertisement